Kisah Aji dan Thrift Shopnya, Berawal Dari Hobi Kini Punya Toko Sendiri

Mochamad Senoaji Pangestu, pemilik Siapakai Thrift Shop

EXPONTT.COM – Geliat bisnis thrift shop makin digandrungi saat ini khususnya bagi anak muda.

Thrift shop sendiri memiliki pengertian toko atau usaha yang menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam negeri. Disebut juga sebagai toko penghematan.

Sejak tahun 2013, perdagangan barang bekas mulai masuk ke Indonesia. Hal ini ditandai dengan barang langka hingga barang-barang branded.

Thrift shop menjadi pilihan bagi anak muda yang ingin mengeluti dunia bisnis.

Dengan modal yang terbilang tidak terlalu besar, keuntungan atau omzet yang didapat pun cukup menggiurkan.

Hal ini membuat Mochamad Senoaji Pangesti atau Aji, salah satu anak muda yang memilih menggeluti bisnis di bidang thrift shop.

Mahasiswa jurusan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya ini mengaku mengawali bisnis ini karena hobi.

Simak percakapan EXPONTT.COM bersama Aji, owner thrift shop siapakai.

Baca juga: Geliat Bisnis Thrift Shop ala Anak Muda Kupang di Tengah Pandemi

Kenapa memilih bidang thrift?

“Sedikit flashback kenapa saya memilih usaha thrifting ini, awal saya tidak tahu apa itu thrifting dan saya sendiri Aji selaku owner dari siapakai juga kurang paham dengan nama-nama brand waktu itu.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, setelah saya mendalami apa itu thrifting, saya pribadi langsung terjun langsung masuk ke dunia thrifting itu sendiri.

Dan saya merasakan adanya timbul suatu hobi dengan mencari barang-barang branded di salah satu pasar barang bekas yang ada di Surabaya.

Dari hobi itu sendiri alhamdullilah sampai sekarang usaha thrifting siapakai ini bisa jalan mulai dari 2019 – 2021.”

Apa keunikan dari bisnis kamu dibanding bisnis serupa yang lain?

Toko thrifting siappakai lebih spesifik atau item spesialnya menjual beragam hoodie dan crewneck untuk pria dan wanita.

Kalau keunikan, banyak sekali sih keunikan di dalam dunia thrifting ini. Mulai kita dapet banyak temen yang satu frekuensi di dalam.

Kedua, ketika cari barang di pasar dan kita menemukan barang branded atau bisa dibilang kalau bahasanya di dunia thrifting ini “barang kepala“ kayak kita itu dapet bongkahan emas jadi intinya menurut saya pribadi sangat unik bisnis thrifting ini.