PERKEMBANGAN perbankan di NTT saat ini masih tergolong baik. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan jumlah Bank di NTT yang terus mengalami peningkatan. “Pada posisi Januari 2016 sudah terdapat 21 Bank umum yang beroperasi dengan jaringan kantor sebanyak 57 kantor Cabang dan 11 BPR dengan jaringan kantor sebanyak 4 kantor cabang,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Winter Marbun pada pelatihan wartawan terkait perkembangan industry keuangan terkini dan waspada investasi di Hotel Sotis Kupang, Senin, 28 Maret 2016.
Winter Marbun menjelaskan, untuk lembaga keuangan non bank di NTT saat ini jumlahnya 39 lembaga dengan jumlah jaringan kantor di seluruh wilayah NTT sebanyak 103 jaringan kantor dengan rincian, 1 perusahaan dana pension, 1 perusahaan pegadaian dengan jaringan kantor 27 kantor cabang. Kemudian 7 perusahaan asuransi jiwa dengan jaringan kantor sebanyak 11 kantor cabang dan 8 kantor pemasaran. 3 perusahaan asuransi social dengan jaringan kantor sebanyak 3 kantor cabang dan 1 kantor pemasaran. Selain itu, terdapat 8 perusahaan Asuransi umum dengan jaringan kantor sebanyak 5 kantor cabang dan 6 kantor pemasaran, 1 perusahaan modal ventura, 15 perusahaan pembiayaan dengan jaringan kantor sebanyak 39 kantor cabang dan 1 kantor selain kantor cabang dan 4 perushaan penjamin kredit dengan 2 kantor cabang.
“Dengan semakin bertumbuhnya lembaga jasa keuangan di NTT diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, khususnya untuk masyarakat yang berada di daerah-daerah, dimana masyarakat masih belum banyak memanfaatkan produk lembaga jasa keuangan akibat pengetahuan yang belum memadai terhadap industry jasa keuangan tersebut,” kata Marbun.
Dari sisi pertumbuhan perkembangan usaha, jelas Marbun lagi, untuk sector jasa keuangan khususnya perbankan mengalami pertumbuhan yang positif. “Peningkatan total asset perbankan di NTT dalam 3 tahun terakhir yaitu dari RP20,15 triliun tahun 2012 menjadi Rp30,85 triliun per Desember 2015,” ungkap Marbun.
Dikatakan, penyaluran kredit perbankan di NTT kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami fluktuatif dengan kecendrungan melambat, dimana tahun 2012 total penyaluran kredit tercatat Rp12,70 triliun menjadi Rp19,86 triliun per Desember 2015. Sedangkan dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan yang tercermin dari pertumbuhan sebesar 12,89 % dalam 3 tahun terakhir, dimana pada 2012 total dana pihak ketiga sebesar Rp15,07 triliun bertambah jadi Rp21,86 triliun pada 2015.
“Diharapkan dengan semakin bertumbuhnya usaha perbankan tersebut dapat mencerminkan keadaan masyarakat yang semakin memanfaatkan jasa keuangan,” ungkap Marbun.
Marbun menambahkan, untuk kinerja keuangan dari lembaga keuangan non bank sepanjang 2015 penyaluran pembiayaan konsumennya mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014, dimana penyaluran pembiayaan konsumen turun sebesar 3,23% pada tahun 2015. ♦ epo