EXPONTT.COM – Sudah sepekan terakhir pengusaha atau produsen tempe dan tahu di Indonesia mengeluhkan tingginya harga kacang kedelai. Hal tersebut memicu minimnya produksi tahu dan tempe.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, naiknya harga kedelai di indonesia karena beberapa masalah dari negara importir seperti cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan.
“Permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina,” ujar Muhammad Lutfi saat berada di Makassar, Kamis 17 Februari 2022.
Baca juga: 10 Kelurahan di Kota Kupang Zona Merah Covid-19, 5 Kelurahan Zona Hijau
Sebelumnya, harga kedelai per gantang 12 dollar Amerika Serikat (AS) dan kini naik menjadi 18 dollar per gantang.
Naiknya harga kedelai ini, selain karena dampak cuaca buruk El Nina di Argentina dan kawasan Amerika Selatan yang menjadi negara pengimpor dan juga dipengaruhi oleh kebutuhan besar di Cina.
Baca juga: Pemkot Kupang Terapkan One Data Policy, 4 OPD Tanda Tangani Perjanjian
Lutfi mengatakan, saat ini, di Cina ada lima miliar babi yang baru dimulai dipelihara dan semuanya itu pakannya adalah kedelai.
“Di Cina, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan Cina itu makan kedelai,” katanya.
Lutfi juga menjelaskan, jika saat ini pihaknya sementara menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional.
Baca juga:Pria di Malaka Tikam Istrinya Gara-gara Hendak Diceraikan
“Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa,” terangnya.
Ia juga menyampaikan kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton, sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.
Sementara untuk menutupi kebutuhan nasional akan kedelai itu, pihaknya kemudian melakukan impor dari beberapa negara seperti negara dari kawasan Amerika Selatan tersebut
♦pikiran-rakyat.com
Baca juga: Jadi Budak Seks Ayah Kandung, Korban: Tolong Jangan Sebut Nama Bapak Lagi