EXPONTT.COM, KUPANG – Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh mengungkapkan kekecewaan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terhadap Pusat Kuliner di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Menurut George Hadjoh, kekecewaan Menteri Basuki dikarenakan bangunan yang dibangun menggunakan dana negara sebesar Rp 79 Miliar itu belum juga difungsikan.
“Minggu lalu Pak Menteri PUPR saat kunjungan kerja ke NTT, sempat mampir ke tempat ini, agak kecewa dia karena tempat yang sudah diresmikan oleh Pak Presiden ini tidak dimanfaatkan. Maka itu saya minta Pak Menteri, kasi kami waktu satu Minggu bersama teman-teman dari Balai, PPK untuk acara hari ini,” ucap George Hadjoh dalam sambutannya saat melaunching Pusat Kuliner Kelapa Lima, Selasa 11 Oktober 2022.
Ia juga mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah memperhatikan warga NTT khususnya Kota Kupang dengan membangun Pusat Kuliner Kelapa Lima dan menata kawasan LLBK.
Selain kuliner, George menyebut Pusat Kuliner Kelapa Lima juga cocok untuk pegelaran budaya, seni dan lain-lain.
“Kita harus hidupkan ini, karena kita menuju Kota Kupang 24 jam. Kalau Kota Kupang sudah aktifitas 24 jam maka ekonomi akan cepat naik dan kesejahteraan warga Kota Kupang juga naik.
Baca juga:Aston Kupang Hotel Siap Sambut Presiden Jokowi dan Peserta Pesparani Nasional
Penjabat Wali Kota berharap seluruh tokoh masyarakat bersama-sama menjaga aset yang telah dibangun pemerintah pusat ini.
“Oleh karena itu kita harapkan seluruh orang-orang muda, seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan kita semua untuk memberikan sosialisasi kepada masyrakat menjaga semua aset-aset yang telah dibangun pemerintah,” ucap George.
George juga berharap nantinya pusat kuliner ini bisa mensejahterakan warga Kota Kupang.
“Sehingga terjadi kesejahteraan bagi masyarakat, bisa menyekolahkan anak dan lain-lain, sehingga bisa dipacu dengan lebih cepat,” ujarnya.
Baca juga:Sambut Akhir Tahun Aston Kupang Hotel Hadirkan Promo Menarik
Lidya Nggely, salah satu pedagang ikan diloket 35 mengapresiasi diresmikannya Pusat Kuliner Kelapa Lima. Meski fasilitasnya memadai, ia meminta agar diadakan tempat untuk memanggang.
Sebab di stand penjualan tidak tersedia tempat panggang dan yang ada hanya tempat penjualan dan pembersihan ikan. Sementara selama ini para pedagang juga menjual ikan bakar.