EXPONTT. COM – PT Kawasan Industri Bolok (KIB) berencana membangun sirkuit otomotif di Kawasan Industri Bolok.
Selain untuk mendukung anak-anak muda menyalurkan hobinya di dunia balapan, sirkuit tetap yang dibangun PT KI Bolok itu ditargetkan menjadi salah satu venue PON XXII Tahun 2028 mendatang.
Rencana pembangunan sirkuit otomotif itu disampaikan oleh Direktur Utama atau Dirut PT KI Bolok Gabriel Kennenbudi, Senin (24/10/2022).
Dia menyampaikan, ada banyak potensi di KI Bolok yang belum dikelola secara baik.
Karena itu, sejak ia dipercayakan pemerintah sebagai Direktur PT KI Bolok ia mengaku dipacu untuk memperkenalkan KI Bolok kepada masyarakat NTT tentang KI Bolok.
Berkaitan dengan itu, NTT juga sudah dipercayakan menjadi tuan rumah PON XXII tahun 2028. Ini menjadi salah satu peluang untuk NTT.
“Sebelum membangun sirkuit otomotif tetap itu, untuk sementara sudah ada satu sirkuit yang bisa digunakan tiga sampai empat tahun ke depan. Kami akan menerima pertandingan-pertandingan dan sebagainya seperti road race maupun kegiatan otomotif lainnya di sana,” tandanya.
Menurut Kenan Budi, sirkuit sementara itu untuk mengakomodir semangat dan hobi dari generasi muda yang selama ini menggelar balapan liar.
“Kita siapkan sekarang di KI Bolok untuk mereka bisa menyalurkan hobinya. Sekaligus mempersiapkan diri untuk mewakili NTT berlaga di PON,” tandasnya.
“Tujuan kita tahun 2028 nanti harus ada generasi muda kita yang berbicara pada dunia otomotif karena ada perlombaan di sana. Jadi kalau kita tidak siapkan fasilitas dan para atllet tidak terbiasa dengan fasilitas yang benar, nanti susah untuk bersaing dengan orang dari luar,” imbuhnya.
Dia mengaku PT KI Bolok akan berbicara dengan Pemprov NTT untuk membangun sebuah sirkuit di NTT. KI Bolok sendiri masih banyak lahan untuk membangun sebuah sirkuit tetap.
Menurutnya, sirkuit itu memang tidak sama dengan Mandalika, tetapi paling sedikit untuk motor dan oto bisa dipakai hingga tahun 2028 nanti.
“Ini semangat kita agar dunia otomotif sendiri ada dukungannya karena sampai sekarang orang yang berhasil seperti Rey Ratu Kore itu mereka berjuang sendiri-sendiri sampai di nasional,” tandasnya.
Padahal, otomotif ini adalah olahraga yang sangat mahal biayanya, jadi kalau tanpa dukungan tidak akan maju.
“Dan tidak akan berguna juga kalau kita berbicara PON, kita hanya bicara soal tinju, karate dall, padahal masih banyak lagi potensi yang ada di NTT,” tegasnya.