EXPONTT.COM – Sebanyak 137.459 penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang tahun 2022 telah menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) setidaknya 1 kali untuk melakukan transaksi.
Menurut Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT peningkatan user yang terjadi senbanyak 10 kali lipat dari tahun sebelumnya yang tercatat hanya sekitar 15 ribu penduduk yang menggunkan QRIS.
Sebagai informasi, yang tercatat sebagai user adalah orang yang pernah bertransaksi dengan QRIS.
Sebagai sistem pembayaran non-tunai yang baru diluncurkan pada tahun 2019, QRIS merupakan sistem pembayaran yang CEpat, MUdah, MUrah, Aman, dan Handal (Cemumuah).
Untuk itu, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan QRIS melalui sisi supply (merchant QRIS) dan demand (pengguna QRIS).
Dari sisi supply, Bank Indonesia mendorong pertumbuhan pedagang pengguna QRIS (yang selama ini disebut merchant) dengan meluncurkan program pasar SIAP QRIS.
Selama tahun 2022, terdapat pasar Oeba, pasar Kasih Naikoten, pasar Baru Atambua, pasar Boubou, dan pasar Nataga yang diluncurkan sebagai pasar SIAP QRIS.
Selain itu juga pusat perbelanjaan Transmart Kupang diluncurkan sebagai pusat perbelanjaan SIAP QRIS. Dengan melalui perluasan merchant QRIS, jumlah merchant di akhir tahun 2022 tercatat sebanyak 141.727 pedagang.
Baca juga:Bahas Kerja Sama, George Hadjoh Minta ABG Indonesia Tingkatkan Kualitas Guru Kota Kupang
Selama bulan Januari hingga Oktober 2022, di Provinsi NTT terdapat 952.073 transaksi QRIS dengan total nominal sebesar Rp129,83 miliar dengan mayoritas transaksi terjadi di Kota Kupang. Selain untuk kegiatan perdagangan, terdapat berbagai merchant QRIS yang menggunakan QRIS dalam skema lainnya, yaitu untuk melakukan transaksi pemerintah daerah, parkir, sumbangan sosial di rumah ibadah.