EXPONTT.COM, KUPANG – Harga cabai di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) per 24 Februari 2023 menembus harga Rp 160 ribu per kilogram.
Arie Longo, salah satu pedagang cabai Pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, menyebut kenaikan harga cabai mencapai Rp 160 ribu sudah terjadi dalam tiga hari terakhir.
Dirinya mengatakan, cabai yang dijual di Kota Kupang berasal dari kota. Menurutnya kenaikan harga dikarenakan musim hujan.
Selain itu distribusi cabai yang terhambat karena longsor yang terjadi di Takari juga memperlambat mobilitas cabai yang masuk.
Baca juga: Disperindag NTT Pastikan Hanya Beras Premium yang Naik Harga
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganagan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Muhammad Nazir Abdulah, mengatakan, kenaikan harga cabai disebabkan musim hujan.
“Karena iklimnya bukan ikilim tanam cabai. Cabai tidak bisa hidup di musim hujan,” kata Nazir, Jumat 24 Februari 2023.
Selain itu, kata Nazir, cabai yang dijual Kota Kupang berasal dari Malaka dan Belu. “Memang tidak bisa dihindari kenaikan harga cabai ini,” tambahnya.
Untuk itu, Nazir meminta kepada masyarakat untuk tidak usah mengkonsumsi cabai disaat harga sedang melambung. “Jadi sekarang jangan makan cabai dulu,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk menjaga ketersediaan cabai saat ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemprov NTT telah menghibahkan 77 ribu anakan cabai, jadi mesyarakat bisa menanam itu, bisa gunakan polibag atau memanfaatkan pekarangan rumah.
“Sebenarnya tidak susah tanam cabai, tapi karena sudah kebiasaan gampang tinggal beli,” ungkapnya
Nazir berharap masyarakat bisa memanfaatkan anakan cabai hibah dari Bank Indonesia. “Buktinya sudah ada di Kelurahan Kayu Putih itu, bahkan sudah pernah panen,” pungkasnya.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga: Tunggak Pajak Miliaran, KPP Pratama Sita 14 Aset Milik PT NMS