KEPALA Perusahaan Listrik Negara Wilayah NTT, Richard Safkaur Rabu 11 Januari 2017 bertemu Bupati Kupang di rumah jabatan Bupati Kupang. Pertemuan dua pejabat ini membahas soal suplay listrik untuk Kabupaten Kupang. Pertemuan ini, tegas Richard dalam menjawab kegalauan Bupati Kupang yang selama bertahun-tahun keluhkan pasokan listrik ke Kabupaten Kupang yang terhambat.
Bupati Kupang Ayub Titu Eki menyambut sukacita dengan kesanggupan PLN NTT yang siap memasukan daya listrik ke Kabupaten Kupang menyusul kehadiran kapal bermesin listrik dari Turki yang berlabu di Pantai Bolok. Selama ini, tegas Titu Eki, semua program pembangunan khususnya industeri batal semua akibat pasokan listrik yang sangat terbatas. Kekurangan daya listrik tegas Titu Eki sangat mengganggu pembangunan dan kerugian bagi rakyat.
Pada peremuan itu, Titu Eki juga keluhkan tarif dasar listrik yang sangat mahal.” DI Jawa lebih murah, namun di NTT sampai dua kali lipat. Daerah sudah miskin, diberi malah pula. Pusat menarik dana dari daerah. Dengan demikian, daerah sudah miskin, dimiskin oleh pemerintah pusat. Ini tidak. Saya minta supaya kehadiran kapal listrik tidak ada lagi keluhan. Saya siapkan masyarakat untuk mengajukan pemasangan listrik sampai ke desa di semua desa di Kabupaten Kupang. Pekan depan saya panggil semua camat dan kepala desa untuk mempersiapkan sarana dan fasilitas untuk pemasangan listrik,” janji Titu Eki.
Terkait rencana Titu Eki, disanggupi GM PLN Wilayah NTT dengan mempersiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan termasuk meter listrik.” Saya siapkan semua. Yang saya harapkan adalah kesiapan pemerintah setempat. Karena di NTT semua desa yang termauk dalam data sebanyak 1200 desa akan nyala pada 2017 dan 2018. Untuk tahun 2017, akan terpasang separuh yaitu 600 desa,” Richard berjanji.
Bupati Kupang, Ayub Titu Eki mengajak investor yang ingin mengembangkan usahanya untuk datang membuka pabrik di wilayah Kabupaten Kupang. Listrik yang dulunya menjadi persoalan, kini sudah tidak menjadi kendala lagi setelah Pemkab Kupang mendapat kepastian soal pasokan listrik untuk wilayah Kabupaten Kupang.
“Saya berharap investor-investor yang pernah datang, nanti saya akan hubungi kembali. Silahkan datang karena listrik sudah tersedia. Listrik yang tersedia ini juga murah,” kata Titu Eki dalam jumpa pers di rumah jabatan Bupati Kupang, Rabu, 11 Januari 2017.
Dikatakan, Pemkab Kupang juga akan memberikan kemudahan dalam pengurusan berbagai ijin yang dibutuhkan investor. Dirinya sebagai kepada daerah siap membantu investor.“ Jika ada pengusaha yang menemui hambatan dalam pengurusan ijin silahkan hubungi saya nanti saya akan bantu,” ungkap Titu Eki.
General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Richard Safkaur dihadapan Titu Eki mengatakan, pengenaan tariff dasar listrik terhadap pelanggan industry atau investor yang memiliki impact pada daerah sudah memenuhi tariff keekonomiannya.
“Jadi strategi PLN memarket supaya investor itu masuk adalah memberikan ruang tariff yang fleksibel. Ketentuan itu oleh direksi PLN kami, karena secara rupiah sudah memenuhi tariff keekonomian sehingga PLN harus bisa berupaya bagaimana sector listrik ini harus hadir untuk mendorong pertumbuhan lingkungan dan penyerapan tenaga kerja,” jelas Safkaur.
Safkaur yang datang ke rumah jabatan Bupati Kupang bersama beberapa stafnya seperti Paul Bolla mengaku, sudah menyampaikan keluhan Bupati Titu Eki beberapa waktu lalu terkait pemberlakuan tarif dasar listrik bagi pengusaha yang hendak membuka industry di wilayah Kabupaten Kupang.
“Tadi pagi (Kemarin, red) Direktur saya minta agar saya ketemu Pak Bupati secepatnya sedangkan masalah tarif nanti beliau yang putuskan. Jadi harapan Pak Bupati terhadap tarif industry nanti saya akan fasilitasi untuk ketemu Direktur kami. Nanti dari kebijakan direktur, kami ditindaklanjuti dengan investor yang datang, nanti kami akan bicarakan karena memang tidak bisa dikasih tariff yang tinggi karena orang belum investasi sudah dikasih tariff tinggi. Bagaimana orang mau berinvastasi. Jadi harus ada ruang dimana mereka layak berinvastasi lalu investasi ini tumbuh dulu baru bisa,” kata Safkaur.
Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) berkapasitas 60 MW yang disewa PLN selama 5 tahun telah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang 17 Desember 2016 lalu. Di dalam Kapal Pembangkit Listrik asal Turki tersebut tersedia listrik berkekuatan 120 mega watt. Arus listrik tersebut untuk menyuplai listrik ke Gardu Induk Bolok yang kemudian diteruskan sampai ke sistem Pulau Timor. Karena itu, Safkaur berani menjamin ketersediaan listrik bagi wilayah Timor termasuk bagi industry yang akan dibangun di Kabupaten Kupang.
600 Desa di NTT nikmati listrik 2017
PT. PLN (Persero) Wilayah NTT telah memasang target tahun 2017 ini untuk menerangi 600 Desa di NTT dari total 1200 Desa yang belum teraliri listrik.
General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, Rabu, 11 Januari 2017 mengatakan, awalnya PT. PLN Wilayah NTT dibebani target melistriki semua desa di NTT sampai tahun 2020. Tapi berdasarkan permintaan Pemerintah akhirnya target tersebut dimajukan hingga 2018 akhir.
“Di Road map nya kami target itu 2019-2020 untuk melistriki seluruh desa tapi Pemerintah minta tidak boleh 2020. Jadi saya disuruh maju di akhir 2018. Jadi selama 2017 ini saya akan melistriki 600 sekian desa. Dari 1200 itu dibagi 2,” kata Safkaur di rumah jabatan Bupati Kupang.
Safkaur yang datang ke rumah jabatan Bupati Kupang bersama beberapa stafnya lebih jauh menjelaskan, untuk memantapkan target tersebut maka dalam 2 minggu kedepan pihaknya akan menggelar rapat bersama semua kepala daerah di NTT. Rapat tersebut untuk mengetahui jumlah desa yang belum mendapat pasokan listrik.
“Nanti saya akan rapat dengan para Bupati masing-masing daerah untuk memastikan ada tidak jumlah desa yang belum masuk dalam data. Kami harus memastikan jumlah desa ada berapa yang belum mendapat listrik,” jelas Safkaur.
Dikatakan, pihaknya telah melakukan pemadanan datanya, hitung panjang jaringan, jumlah travo, jumlah penduduk sampai jumlah biaya yang dibutuhkan guna mencapai target tersebut.
“Saya sudah tanda tangan usulannya dan direktur sudah bawa ke Jakarta untuk melapor ke Dekom kami. Desa di NTT ini ada 1200 sekian yang belum berlistrik. Begitu biaya keluar, saya diistruksikan untuk menyiapkan rencana kerjanya,” beber Safkaur lagi.
Dia menambahkan, begiatu anggaran yang dibutuhkan keluar maka akan ditindaklanjut dengan melakukan pelelangan.
“Jadi begitu biayanya keluar mungkin bulan depan, kami sudah melakukan tindaklanjut seperti persiapan lelang karena butuh material banyak seperti tiang, travo, kabel untuk seluruh NTT. Jadi saya di target tahun 2017 ini 600 sekian desa. 1-2 minggu ke depan kami akan rapat marathon. Targetnya 2018 akhir semua desa di NTT sudah selesai, sudah berlistrik,” pungkasnya. ♦ epo