Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis mengunjungi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lakaan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Kupang, Sabtu 14 Januari 2017 pagi.
Kapal berbobot 1.685 GT ini dibuat PT Industri Kapal Indonesia (IKI), Makassar, Sulawesi Selatan ini tiba di Kupang sejak 2 Januari 2017, akan melayari Jalur Kupang-Naikliu-Ndao.
“Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil. KMP Lakaan sudah tiba di Kupang untuk melayari rute Kupang -Naikliu- Ndao. Inilah kado tahun baru 2017 untuk masyarakat Amfoang,” ujarnya.
Keunggulan dari kapal ini ialah dapat berlayar melintasi gelombang antara 3-4 meter. Ini menjawab tantangan Laut di NTT yang pada musim barat sangat menantang karena bergelombang tinggi.
KMP Lakaan mampu mengangkut sekitar 196 penumpang terdiri dari 40 penumpang kelas eksekutif, 156 penumpang kelas ekonomi, 20 anak buah kapal (ABK) serta 25 kendaraan terdiri dari 15 mobil berukuran sedang dan 10 truk.
Fary mengatakan pada 9 Desember 2015, ia mengikuti pelayaran perdana ke Pelabuhan Hansisi di Pulau Semau dengan KMP Ile Labalekan. Itulah untuk pertama kalinya kapal ferry bersandar di Hansisi, menjadi hadiah natal dan tahun baru buat masyarakat Pulau Semau.
Kerinduan yang bertahun-tahun terjawab. Kegembiraan warga Semau adalah sukacita saya sebagai wakil mereka di parlemen.
“Setelah Semau mendapatkan hadiah itu, banyak warga Amfoang yang kontak dan bertanya kepada saya. Kapan masyarakat Amfoang mendapatkan hadiah seperti warga Semau? Pertanyaan mereka adalah pergulatan saya selama ini,” ujarnya.
Menurutnya, aliran aspirasi orang-orang kecil dari pelosok Naikliu adalah tantangan sekaligus dorongan baginya untuk menjawab harapan mereka. Pasalnya daerah Amfoang cukup lama terisolir. “Transportasi darat sudah saya dan Pemerintah Kabupaten Kupang perjuangkan dengan hadirnya jalur poros tengah,” katanya.
Namun bentangan wilayah yang luas, mengakibatkan wilayh itu belum sepenuhnya dijangkau jalur darat. Masyarakat Amfoang mendamba hadirnya transportasi laut untuk memperpendek jarak sekaligius membuka isolasi wilayah.
Menurutnya keunggulan KMP Lakaan ialah mampu berlayar walau ketinggian gelombang antara 3-4 meter. Ini menjawab tantangan laut NTT, yang pada musim tertentu (musim barat) ombaknya sangat menantang.
Sesuai rencana, Fary bersama Direktur Jendral Perhubungan darat akan mengikuti pelayaran perdana pada akhir Januari 2017. “Saya juga sudah kontak Dirjen Perhubungan Laut untuk memperecepat surat kelaikan kapal agar bisa berlayar segera sesuai kebutuhan masyarakat Amfoang saat ini yang transportasinya susah di kala musim hujan,” ujarnya.
Fary juga juga tetap mendukung pengembangan jalan poros tengah agar tetap berlanjut sehingga akses darat dari dan menuju Amfoang dapat tersambung dengan baik. Selamat Datang KMP Lakaan. ♦ lintasntt.com