Harga Bensin Per Botol di Amfoang Utara Rp11 Ribu

KMP Lakaan

Harga berbagai bahan kebutuhan pokok di wilayah Amfoang Kabupaten Kupang selalu melonjak saat musim penghujan seperti saat ini. Hal ini karena kondisi jalan di wilayah tersebut yang kurang bagus ditambah sering terjadi banjir akibat wilayah Amfoang dikelilingi puluhan sungai besar dan kecil. Alhasil, harga Bensin 1 botol di Amfoang Utara menyentuh angka Rp11 ribu.
Camat Amfoang Utara, Andreas Naisunis saat ditemui di Kantor Bupati Kupang di Oelamasi, Senin, 23 Januari menjelaskan, saat ini kondisi jalan untuk ke wilayah Amfoang susah dilewati. Akibatnya waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan lebih lama jika dibandingkan saat musim panas.
“Kalau kita dari Kupang jam 5 pagi maka kita tiba di Naikliu jam 7 malam. Itupun harus pakai mobil double garden. Mobil biasa sulit tembus,” jelas Naisunis.
Menurut Naisunis, kondisi jalan di Amfoang Utara tidak ada yang terputus hanya sering terjadi banjir yang menyebabkan lumpur tebal menutupi badan jalan. Banjir dan lumpur inilah yang membuat masyarakat Amfoang terisolir.
Dikatakan, ongkos transportasi ke sejumlah wilayah di Amfoang juga ikut naik. Jika sebelumnya ongkos transportasi cuma Rp50 ribu maka saat ini Rp100 ribu. “Harga badan atau diri sendiri saja Rp100 tapi kalau bawa barang berarti bayar tambah lagi. Jadi rata-rata orang yang ingin ke wilayah Amfoang harus menyiapkan anggaran kira-kira Rp300 ribu untuk transport pulang pergi. Belum untuk makan minum itu,” katanya.
Selain ongkos transportasi yang mengalami kenaikan, Naisunis mengaku harga Bensin dan barang kebutuhan pokok lainnya ikut naik.
“Kebutuhan sembako masih dapat diatasi walaupun naik. Gula Pasir sekarang harganya Rp17 ribu per kilo, Kopi 1 renteng Rp21 ribu dari sebelumnya Rp18 ribu. Beras 1 karung sebelumnya Rp425 ribu menjadi Rp475 ribu. Bensin 1 botol dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu per botol. Entah itu 1 liter atau tidak tapi per botol Rp11 ribu,” ungkap Naisunis.
Naisuni mengaku saat ini masyarakat di wilayah Amfoang sedikit terbantu dengan adanya Kapal Perintis yang masuk ke wilayah tersebut. Hanya jadwal Kapal Perintis tersebut masih berubah-ubah sehingga belum banyak warga disana yang menggunakan jasa Kapal Perintis ini.
“Kapal perintis lancar hanya jadwalnya dari Kiser tidak tetap sehingga penumpang yang pakai kapal ini hanya 100-an orang. Kalau jadwalnya teratur pasti penumpang yang ingin naik kapal perintis ini akan lebih banyak dari sekarang,” tambah Naisunis.
Kapal Motor Perintis (KMP) Lakaan milik Kementerian Perhubungan yang dikelola PT. ASDP Cabang Kupang mulai membuka rute Kupang-Naikliu.
Menariknya, kapal yang baru selesai dibangun akhir November 2016 lalu di Makassar merupakan kapal terbesar yang pernah dioperasikan di perairan laut NTT. Selain itu, kekuatan mesinnya pun lebih besar, yakni 1.600 GT. Keistimewaan lain dari kapal ini, meski baru tiba di Pelabuhan Bolok awal Januari 2017, namun dokumen pelayarannya dipercepat untuk segera melayani rute tersebut. ♦ epo