Ende  

Hasil Tes Swab Positif Covid-19, 5 Warga Ende Kabur

tes PCR
Harga tes PCR di Indonesia diturunkan menjadi Rp 450ribu hingga RP 500ribu

EXPONTT.COM – Lima orang warga Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) kabur usai mengetahui hasil tes swab mereka dinyatakan positif  covid-19.

Dilansir dari koran ntt, Sekretaris Dinsa Kesehatan Kabupaten Ende, Fitalis Kako, SH mengatakan, kelima warga yang positif covid-19 itu awalnya mendatangi tempat swab di Jalan Wirajaya, Ende, pada Senin 5 Juli 2021.

Setelah melakukan tes, kelima orang tersebut dinyatakan positif covid-19. Petugas kemudian menyampaikan hasil tes tersebut, sehingga kelima orang tersebut melarikan diri.

Kelima orang tersebut diketahui adalah OSM yang tinggal di Kelurahan Ma’utapaga, TS tinggal di Kelurahan Pa’upire, MR tinggal di Kelurahan Kota Ratu, AB tinggal di Kelurahan Ma’utapaga, dan SVM yang tinggal di Kelurahan Kelimutu.

Baca juga: Kasus Korupsi Lahan Labuan Bajo: 2 Warga Italia yang Terlibat Tidak Terbukti Bersalah

“Kelima orang tersebut sesuai dengan identitas di KTP, 2 orang warga Kabupaten Ende, 1 warga Sikka, 1 orang warga Kupang, dan 1 orang tidak diketahui identitasnya,” ujar Fitalis Kako, Rabu 7 Juli 2021.

Menurut Fitalis, seharusnya setelah mengatahui hasil bahwa lima orang tersebut positif, pihak klink berkoordinasi dengan pihak Satgas covid-19 atau pihak keamanan, sehingga kelimanya bisa langsung dikawal untuk isolasi mandiri atau terpusat.

“Kami sudah mengirimkan surat kepada klinik-klinik jasa swab yang ada di Kabupaten Ende, untuk segera berkoordinasi dengan pihak gugus tugas atau pun keamanan, apabila ada warga yang positif Covid-19,” ungkapnya.

Saat ini pihak keamanan atau Satuan Tugas sudah mengetahui identitas pasien, dan sudah menuju ke tempat tinggal masing-masing, namun sayang kelima orang tersebut belum diketahui keberadaanya.

Baca juga: Kronologi Warga Sikka Diduga Dianiaya Satgas Covid-19

“Saya menghimbau kepada kelima orang tersebut untuk segera menyampaikan keberadaanya, sehingga pihak gugus tugas bisa mengambil tindakan isolasi mandiri atau terpusat,” tandas Fitalis Kako.

Sementara pihak Klinik Mahardika sampai saat ini belum berhasil dikonfirmasi.

♦koranntt.com