MUNGKIN bukan hal yang luar biasa, tetapi akan menjadi sangat luar biasa jika terjadi apa-apa dengan bangunan megah yang baru selesai dikerjakan jelang akhir tahun anggaran 2015 lalu. Mengapa dikatakan demikian karena sebuah bangunan berlantai 2 tersebut ternyata tidak ada meteran listrik sendiri dan listrik yang digunakan di kantor tersebut bersumber dari gudang milik instansi tersebut dan selalu mati jika pemakaian terlalu banyak.
Inilah menjadi pertanyaan dan mengapa harus terjadi. Apakah karena dalam perencanaan awal tidak direncanakan secara baik dan benar sehingga terjadi seperti yang sekarang ini. Ataukah karena uangnya tidak mencukupi sehingga dibuat sedemikian rupa meskipun meteran listrik untuk kantor itu tidak ada tetapi listriknya tetap menyala walaupun kapasitasnya tidak mencukupi.
Ataukah ada penyebab yang lain. Tetapi faktanya seperti disaksikan EXPO NTT pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2016, menyatakan benar bahwa gedung megah yang berlokasi di Jalan Durian itu memang tidak ada meteran listrik. Listrik yang digunakan di kantor itu diambil dari gudang hanya disambung dengan kabel penyambung dan sangat riskan sekali karena sangat terbuka.
Apalagi, kabel yang disambung dari luar bangunan gedung KPU Ende itu tanpak sangat jelas tidak aman, begitu juga pada penyambungan di dalam gedung. Bukan tidak mungkin apabila ada yang nakal akan berakibat fatal dan pada akhirnya siapa yang harus disalahkan. Apakah Ketua KPU Kabupaten Ende ataukah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang sekarang ini menjabat sebagai Camat Detusoko.
Terkait dengan ini, Ketua KPU Kabupaten Ende, Budi Wadhi, SH ketika dikonfirmasi di Kantor KPU Ende pada hari yang sama mengatakan bahwa sebagai Ketua KPU Kabupaten Ende sudah mengingatkan berulang kali agar pekerjaan yang belum diselesaikan termasuk listrik ini supaya segera diselesaikan. Tetapi faktanya tetap seperti ini karena itu sudah diingatkan baik kepada KPA maupun PPK jika terjadi apa-apa maka yang bertanggung jawab adalah KPA dan PPK, bukan Ketua KPU Ende. “Secara jujur saya harus menyampaikan bahwa sudah rapat berulangkali untuk hal yang sama dan yang lainnya. Sudah diingatkan supaya segera diselesaikan, tetapi tetap seperti ini. Kalau ada apa-apa, bukan saya yang bertanggung jawab, tetapi yang ada hubungan apakah itu rekanan, KPA dan PPK,”tegasnya.
Sembari menambahkan, ada beberapa pekerjaan lain yang harus dikerjakan atau diperbaiki kembali. Sayangnya setelah ditulis wartawan, tiba-tiba sudah ada perbaikan dan tidak tahu kapan mereka memperbaikinya karena saya sendiri tidak tahu, kata Budi Wadhi. Sementara Kuasa Pengguna Anggaran yang sekarang ini menjabat sebagai Camat Detusoko, Markus Wara, S.Sos sudah diupayakan untuk dikonfirmasi tetapi belum berhasil. ♦ rik