Ende  

Sampai 31 Juli 2016 realisasi Belanja Modal TA 2016 baru 9,6 %

Drs. Haji Abdul Syukur Muhamad

BOLEH percaya, boleh juga tidak, tetapi faktanya memang sudah demikian. Dari fakta ini dapat diduga bahwa penyerapan APBD Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2016 khususnya dalam hubungan dengan Belanja Modal sudah pasti tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan dari masyarakat. Fakta ini sudah dapat dipastikan terjadi seperti tahun kemarin dan mungkin lebih buruk lagi. Sebab sampai dengan keadaan pertanggal 31 Juli 2016 realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2016 baru 9,6 % atau sebesar Rp 33.106.884.675,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp 343.094.495.196. Hal ini termuat dalam Jawaban Pemerintah atas pertanyaan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ende dalam Pemandangan Umum dari fraksi ini seperti sudah diwartakan media ini pekan lalu.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabupaten Ende, Drs. Haji Abdul Syukur Muhamad, M.Si ketika dikonfirmasi EXPO NTT di ruang kerjanya pada hari Senin tanggal 15 Agustus 2016. “Yah, keadaannya memang seperti itu. Dievaluasi kembali selepas memperingati HUT Kemerdekaaan RI ke 71 tingkat Kabupaten Ende,”tuturnya. Ketika disinggung bahwa jika penyerapan anggaran khususnya dalam Belanja Modal seperti ini, bukan tidak mungkin Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Anggaran 2016 akan lebih besar lagi, Haji Abdul Syukur Muhamad dengan tersenyum mengatakan bisa saja terjadi. Ditanya, jika kondisi sama seperti tahun kemarin dan mungkin lebih besar lagi dalam hubungan dengan SILPA, apakah ini dapat dinilai bahwa kinerja Pemkab Ende buruk, Haji Abdul Syukur Muhamad tidak mengomentari.
Dalam hubungan dengan ini, bagaimana dengan Tunjangan Kinerja Daerah untuk ASN yang setiap tahun terus dinaikan karena Pilkada Ende sudah didepan mata, Drs. Haji Abdul Syukur Muhamad juga tidak mau mengomentari. “Maaf pak, saya tidak punya hak dan wewenang untuk mengomentari yang anda pertanyakan itu,”ujarnya. Sembari menambahkan, saya hanya bisa membenarkan seperti yang sudah anda tuliskan diatas dalam kaitan dengan realisasi Belanja Modal karena memang keadaannya seperti itu,”tegasnya. ♦ rik