Ende  

Pekerjaan Jembatan Ngalupolo senilai 3,1 miliar belum terlaksana

PPK, Antonius Tara

TAHUN ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende mengalokasikan pagu dana untuk pekerjaaan jembatan Ngalupolo di Desa Ngalupolo, Kecamatan Ndona sebesar Rp 3,5 miliar. Setelah melalui proses tender kemarin pekerjaan jembatan Ngalupolo tersebut dikerjakan oleh PT.Tritunggal Putra Mandiri dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.100.971.000,00 namun sampai dengan sekarang ini belum dikerjakan karena masih dilakukan pendekatan antara Pemkab Ende dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende dengan sekelompok masyarakat setempat. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Ir. Fransiskus Lewang melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Antonius Tara, ST ketika dikonfirmasi EXPO NTT di Kantor Bina Marga instansi tersebut pada hari Selasa tanggal 13 September 2016. “Kami sudah berusaha berkomunikasi dengan masyarakat setempat supaya pekerjaan jembatan tersebut sudah dapat dikerjakan namun belum memberikan jawaban pasti dan kami akan terus berkomunikasi,” tutur Antonius Tara.
Ketika ditanya mengapa ada masyarakat yang menahan, apakah karena ada pejabat yang mendapat bagian dari pekerjaaan tersebut sementara mereka tidak, Antonius Tara mengatakan bukan seperti itu. Kalau bukan seperti itu, apa alasan masyarakat belum memberikan kesempatan untuk rekanan tersebut mengerjakan paket pekerjaan jembatan itu, Antonius Tara mengatakan bahwa ia dalam kapasitas sebagai PPK dan Dinas PU Kabupaten Ende masih terus berusaha supaya pekerjaan itu dikerjakan dalam waktu dekat ini. Disinggung lagi bahwa ada laporan dari masyarakat bahwa ada pekerjaan jalan di kecamatan Lio Timur yang juga ditahan oleh masyarakat, Antonius Tara mengatakan pekerjaan tersebut sudah berjalan sebagaimana biasanya. “Pemiliknya memang menahan sehingga diambil sikap untuk menghindari lokasi tanah dari pemilik tanah itu sehingga sekarang ini sudah berjalan dan tidak ada yang tahan-tahan lagi,”lukis Antonius Tara.
Satu paket harus dilelang kembali Ditanya berapa paket pekerjaaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai PPK,menurut Antonius Tara ada 29 paket pekerjaaan. Dari 29 paket pekerjaaan tersebut semuanya sudah ditender dan semuanya sudah ada pemenangnya masing-masing namun ada satu paket pekerjaaan hotmix jalan ruas jalan Wolowaru -Mmbuli dengan pagu anggaran sebesar 2 miliar lebih sudah ada pemenang, tetapi karena pemenangngnya terkena kasus maka dibatalkan kembali. Kalau ditender ulang, kapan tendernya, Antonius Tara menjawab kembali kepada Panitia. “Saya hanya menunggu hasil dari tender dan siapa pemenang tender yang mengerjakan pekerjaan hotmix jalan itu. Urusan tender bukan urusan saya dan yang menentukan pemenang itu dari proses tender bukan urusan saya. Saya menerima hasil tender dan melakukan pengawasan terhadap pekerjaaan yang dikerjakan oleh rekanan yang menang tender itu,”tegas Antonius Tara. Ketika ditanya siapa ketua Panitia Tender, jawab Antonius Tara , Nasrul dan itu orangnya. “Pak bisa tanyakan langsung kepada dia,” pinta Anton Tara. Nasrul yang juga staf di Bina Marga Dinas PU Kabupaten Ende ketika ditanya kapan paket pekerjaan itu ditender, Nasrul dengan pasti mengatakan dalam waktu dekat ini tender paket pekerjaan tersebut dilaksanakan. “Tidak ada masalah, semuanya sudah pasti beres, masih ada waktu dan pekerjaan hotmix jalan itu tidak lama,”kata Narsul.
Anton Tara ketika ditanya lebih jauh, terkait dengan penyerapan anggaran mengatakan bahwa dari 27 paket pekerjaaan baik jalan dan jembatan yang tengah dikerjakan sekarang ini untuk sementara realisasi fisik sesuai dengan schedule dan bahkan ada yang lebih. “Saya setiap minggu dalam waktu satu dua hari terus turun ke lapangan pada setiap paket pekerjaaan yang tengah dikerjakan untuk mengecek langsung dari dekat tentang pelaksanaaan. Kalau berjalan ditempat, tidak saja diberi peringatan langsung, tetapi dibuat dengan surat secara resmi. Saya tidak main-main,”tegas Antonius Tara. Atas pernyataanya seperti itu, EXPO NTT menawarkan diri untuk ikut melakukan pemantauan langsung di lapangan dan Antonius Tara menjawab oke. Tetapi sampai dengan sekarang ini realisasinya tidak ada dan mudah-mudahan tekad Antonius Tara bahwa semua paket pekerjaaan yang dalam pengawasannya itu bisa semuanya selesai dikerjakan sebelum akhir bulan Desember 2016. ♦ rik