Ende  

Anggota DPRD Ende pertanyakan seragam belum dibagi

♦ Dibiayai dana sebesar Rp 194.328.000

BANYAK yang aneh yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ende. Paket pekerjaan pengadaan pakaian untuk pimpinan dan anggota DPRD Ende diduga juga ditangani oleh oknum Anggota DPRD Ende. Al hasilnya apa, sampai dengan sekarang ini belum selesai-selesai juga padahal sudah beberapa bulan lalu ukuran orang perorang sudah diambil.
“Pak lihat sendiri apa yang kami pakai ini. Harusnya sudah tidak boleh dipakai lagi, tetapi mau bagaimana sampai dengan sekarang ini baik baju maupun celana belum dibagi padahal sudah beberapa bulan lalu kami ukuran orang perorang sudah diambil ,”lukis Kritoforus Bata Budo salah seorang anggota DPRD Kabupaten Ende kepada EXPO NTT pada hari Senin tanggal 3 Oktober 2016 di kantor DPRD Ende.
Kristoforus Bata Budo tidak hanya menyampaikan kekecewaanya tetapi juga menunjukan kepada EXPO NTT terkait dengan krak bajunya yang seharusnya tidak bisa dipakai lagi. Hal ini dilakukan oleh Kristoforus Bata Budo juga disaksikan oleh sejumlah Anggota DPRD Ende yang lainnya. Dalam menyampaikan kekecewaan ada anggota dewan yang nyeletup bahwa pengadaan seragam untuk pimpinan dan anggota DPRD Ende tahun ini dilakukan oleh salah seorang oknum Anggota DPRD Ende.
Ketika EXPO NTT mempertanyakan siapa oknum anggota dewan tersebut, salah seorang oknum anggota dewan, bukan Kritoforus Bata Budo mengatakan bahwa anggota dewan atas nama Oktavianus Moa Mesi. Oktavianus Moa Mesi ketika dikonfirmasi EXPO pada hari Selasa tanggal 4 Oktober 2016 juga diKantor DPRD Ende membantah bahwa bukan dia. “Bukan saya yang melakukan pengadaan pekaian untuk pimpinan dan anggota dewan,”tegas Oktavianus Moa Mesi.
Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Ende selaku koordinator, Anton Rabu ketika dikonfirmasi pada hari Senin tanggal 3 Oktober 2016 mengatakan bahwa pengadaan baju pimpinan dan anggota dewan dipercayakan kepada CV.Mitra Abadi dengan direkturnya adalah ibu Theresia Lake. Setelah dikonfirmasi kata Anton Rabu celana yang sudah dijahit sebanyak 120 buah sedangkan baju/jas sedang dalam proses. Diharapkan sebelum akhir bulan ini semuanya sudah selesai dijahit dan sudah pula dibagikan kepada pimpinan dan anggota dewan.
Menurut Anton Rabu, baju dan celana yang dijahit untuk pimpinan dan anggota dewan adalah pakaian sipil harian, pakaian sipil resmi dan pakaian kerja lapangan (lengan panjang). Baik pimpinan maupun anggota dewan masing-masing satu pasang untuk pakaian sipil harian, pakaian sipil resmi dan pakaian kerja lapangan. ♦ rik