Ende  

Pembangunan Jaringan Air Bersih Baru Satu Paket yang di PHO

Kabid Cipta Karya DPU Ende, Adipa

♦ Total anggaran Rp 23 miliar lebih

ADA 13 paket proyek Pembangunan Air Bersih di Kabupaten Ende yang dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 23.900.591.279,00. Tetapi sampai dengan keadaan hari Kamis tanggal 15 Desember 2016 baru satu paket proyek yang sudah di PHO sementara 12 paket lainnya belum, sementara batas waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dari sejumlah paket proyek tersebut yakni sebelum akhir bulan Desember 2016.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Ir. Frans Lewang melalui Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Adipa ketika dikonfirmasi EXPO NTT di ruang kerjanya di instansi tersebut pada hari Kamis tanggal 15 Desember 2016 mengatakan bahwa informasi itu benar dan ini juga dibenarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari sejumlah paket proyek ini, Jamaludin juga membenarkan.
“Dari Dana Alokasi Khusus tahun ini sebesar Rp 23 miliar lebih itu untuk membiayai 13 paket pekerjaan Pembangunan Jaringan Air Bersih. Dari 13 pakrt pekerjaan tersebut baru satu paket pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan atau di PHO. Sedangkan yang lainnya, masih dalam proses penyelesaian,” kata Adipa dan dibenarkan oleh Jamaludin.
Menurut Adipa, seharusnya semua paket pekerjaan tersebut sudah bisa selesai dikerjakan, namun karena ada pesta adat hampir disemua tempat dengan larangan tidak boleh melakukan kegiatan hampir dua minggu lamanya, maka penyelesaiaan pekerjaan tersebut tertunda, atau tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karena itu, supaya pekerjaan yang dikerjakan ini dapat dinimkati oleh masyarakat, apalagi dalam hubungan dengan air maka, mau tidak mau harus ada penambahan waktu dengan tetap mengerjakan pekerjaan tersebut meskipun harus menjadi tanggung jawab dari rekanan yang mengerjakan itu untuk membayar denda.
“Sebagai PPK, saya sudah mengundang semua rekanan yang mengerjakan paket-paket pekerjaan ini untuk datang hari ini. Kita harus bangun komitmen bersama supaya paket-paket pekerjaan tersebut harus dikerjakan sampai selesai dengan hasil yang memuaskan walaupun rekanan-rekanan tersebut membayar denda,” tegas Jamaludin dan dibenarkan oleh Adipa.
Sekarang ini, sudah ada 8 rekanan yang telah mengajukan permohonan untuk Panitia melakukan PHO. Yakni paket pekerjaan perluasan sistim penyediaan air minum di Desa Wolokaro, Kecamatan Ende yang dikerjakan oleh CV, Hasta Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 240 juta lebih. Penambahan Kapasitas  SPAM IKK Desa Rukuramba Kecamatan Ende yang dikerjakan oleh CV, Ndoa Putra dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,177 miliar lebih. Perluasan dan peningkatan sambungan rumah di Kelurahan Mautapaga, Kelimutu, Paupire, Paupanda, Mbongawani, Tetandara, Rewarangga Selatan, Kota Ratu, Kotaraja, Onekore dan Rukun Lima dikerjakan oleh CV. Mitra Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,3 miliar lebih.
Berikut, Peningkatan Sistim Penyediaan Air Minum Desa Rapawawo, Desa Zozozea, Desa Sanggarhoho, Desa Watumite, Desa Timbazia, Desa Tiwerea di Kecamatan Nangapanda yang dikerjakan oleh PT.Bougenvile Indah dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,852 miliar lebih. Pembangunan Sistim Penyediaan Air Minum Desa Ratemangga, Desa Wonda, Desa Maubasa, Desa Maubasa Timur, Desa Serandori di Kecamatan Ndori yang dikerjakan oleh PT. Roda Pembangunan Nusa Tenggara dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,750 juta.
Selanjutnya, Pembangunan Sistim Penyediaan Air Minum Kelurahan Watuneso, Desa Hobatua, Desa Desa Fatamari dan Desa Wololele A di Kecamatan Watuneso dikerjakan oleh PT.Karya Utama Amahu dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,6 miliar lebih. Penambahan Kapasitas SPAM IKK Desa Maurole Kecamatan Maurole dikerjakan oleh  CV.Varanus Cipta Perkasa dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,2 miliar lebih dan Peningkatan Sistim Penyediaan Air Minum Desa Nuaone, Kelurahan Detusoko, Detusoko Barat di Kecamatan Detusoko yang dikerjakan oleh CV.Rasya dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,8 miliar lebih.
Disinggung bagaimana dengan beberapa jenis pekerjaan lain seperti  tembok penyokong menurut Jamaludin, yang lelang hanya satu paket pekerjaan dan sudah di PHO. Sedangkan 32 paket pekerjaan yang dengan sistim pemilihan langsung ada 32 paket pekerjaan dan baru 8 paket pekerjaan yang sudah di PHO. Bagaimana dengan yang lain-lainnya, kata keduanya masih dalam proses, sedangkan untuk paket pekerjaan rabata beton, drainase, sanitasi dan perumahan menurut Adi Papa belum bisa dijelaskan lebih jauh karena PPK-nya masih ada keluar. ♦ rik