EXPONTT.COM – Warga dua desa yang terlibat bentrokan di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, akhirnya bersepakat untuk berdamai. Kesepakat damai itu dilakukan di hadapan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli di Waiwerang pada Kamis 7 Oktober 2021 malam.
Wakil Bupati Flores Timur mengaku langsung terjun ke lokasi konflik pada Kamis malam. Dirinya menyebut, konflik tersebut diselesaikan dengan pendekatan budaya lamaholot.
“Saya, Kapolsek, Danramil, Camat,dan Lurah, sudah menemui dan berdialog dengan warga kampung Baru, Desa Saosina dan Wotan Kelurahan Waiwerang. Mereka menginginkan persoalan itu cepat selesai. Mereka juga ingin hidup aman dan damai,” ungkap Agustinus dilansir dari kompas.com, Jumat 8 Oktober 2021 pagi.
Baca juga:Sirkuit Mandalika Jadi Tuan Rumah Balapan Seri Kedua MotoGP 2022
Dari dialog tersebut, para pihak yang bertikai mencapai kesepakatan dan memutuskan lima hal, diantaranya, penyelesaian konflik melalui mediasi perdamaian secara budaya lamaholot.
Selain itu, anak-anak sekolah dari Desa Saosina mulai TK hingga SMA yang bersekolah di area Wotan, Kelurahan Waiwerang, mengikuti sekolah daring.
Warga laki-laki dewasa dari kedua belah pihak diminta mengurangi mobilitas ke area Waiwerang kota atau pasar untuk sementara waktu.
Lalu, warga dari kedua desa dilarang membawa senjata tajam jenis apa saja di Kota Waiwerang.
Baca juga:Bentrokan Warga di Adonara, Kapolda NTT Minta Semua Pihak Menahan Diri
“Biaya perawatan korban terkena panah diatur oleh Pemerinta Daerah,” kata Agustinus.
Agustinus juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar menjaga persatuan dan kesatuan.
“Kita ini adik kakak. Kita ini bersaudara. Tidak perlu ada pertikaian. Semua persoalan pasti ada solusi, jika kita duduk bersama,” jelasnya.
♦kompas.com