EXPONTT.COM – Setelah beberapa bulan mereda, penyakit anjing rabies kembali memakan korban jiwa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seorang warga Kabupaten Flores Timur berusia 65 tahun meninggal dunia akibat digigit anjing yang terjangkit rabies. Korban meninggal di RSUD dr. Hendrikus Fernandes, Larantuka.
Melansir mediaindonesia.com, Koordinator Kelompok Peduli Pencegahan dan Pemberantasan Virus Rabies di Flores, dr Asep Purnama membenarkan peristiwa tersebut, Rabu 14 September 2022.
Ia mengatakan, Selasa 13 September 2022 ia dihubungi kerabatnya yang bekerja di RSUD dr Hendrikus Fernades, Larantuka yang memberitahu ada pasien berusia 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan gejala takut air (hydrophobia) dan takut udara (aerophobia).
Baca juga: Kronologi Pemuda di Kupang Tertangkap Basah Saat Cabuli Anak SD di Hutan Bambu
Diketahui, pasien tersebut tiga bulan lalu digigit anjing dan tidak mendapatkan tatalaksana gigitan Hewan Penular Rabies (HPR).
“Sungguh sulit menghadapi kenyataan seperti ini. Jika seseorang sudah bergejala khas rabies (aerophobia dan hydrophobia), hingga saat ini belum ada pengobatan yang mampu untuk menyembuhkannya. Tapi, rabies sebenarnya bisa dicegah jika setelah digigit anjing, pasien tersebut mencuci luka dan mendapatkan tata laksana gigitan HPR, diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies) dan atau SAR (Serum Anti Rabies) sesuai indikasi,” jelas Asep.
Kurang dari 24 jam setelah masuk rumah sakit, pasien yang berumur 65 tahun itu meninggal dunia.
Baca juga:Update Klasemen Grup ETMC Lembata 2022, PSN dan Perseftim Melaju ke Fase Gugur
“Yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia akibat rabies,” papar dia.
Sebelumnya, pada 8 Juni 2022 lalu seorang anak perempuan berusia 8 tahun warga Kecamatan Demon Pagong, Flores Timur juga meninggal karena keganasan virus rabies.
Anak tersebut meninggal dunia setelah beberapa bulan sebelumnya digigit anjing. Dikatakan, tahun ini sudah ada empat korban meninggal akibat virus rabies di Kabupaten Flores Timur.
“Agar tidak ada korban berikutnya, semua pihak harus bersama mengatasi hal ini. Rabies memang mematikan, tapi bisa dicegah,” ujarnya.
Baca juga: Kronologi Pria di Ngada Dibacok Hingga Kepala Terbelah 3, Dipicu Dendam Lama