Forum Peduli Adonara Tengah Terbentuk dan Mengakar dari Kultur “Epu Rebung”

PULUHAN pemuda dari beberapa desa di Kecamatan Adonara Tengah membentuk Forum Peduli Adonara Tengah (F-PAT) di Desa Lewopao, Adonara Tengah, Rabu 3 Januari 2018.
Menariknya, pertemuan dengan agenda diskusi seputar beberapa persoalan di wilayah Kecamatan Adonara Tengah tersebut berlangsung di pondok (oring) milik warga yang berada di pinggir Desa Lewopao.
Koordinator F-PAT, Alexander Lemak Sira mengatakan, pertemuan awal forum yang berlangsung di kebun milik warga ini didasarkan pada kultur dan tradisi epu rebung (berkumpul dan berdiskusi ala masyarakat Lamaholot). “Kami ingin menunjukan bahwa forum ini mengusung konsep buttom up atau melihat persoalan sosial masyarakat Adonara Tengah untuk diangkat ke permukaan lalu dicarikan solusinya bersama,” kata Alexander.
Sementara itu, satu di antara penggagas pertemuan perdana F-PAT, Vinsen Mangu Ike mengatakan, forum ini juga terbentuk berangkat dari kerisauan tidak adanya keterwakilan figur dari Kecamatan Adonara Tengah di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Flores Timur.
“Sehingga jangan heran kalau beberapa persoalan di Adonara Tengah seperti penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lewopao sepertinya berjalan dengan lamban,” kata Vinsen.
Padahal, lanjut Vinsen, anggota DPRD dari Dapil 3 Flotim (Wotan Ulumado, Adonara Barat, dan Adonara Tengah) harusnya bisa memanfaatkan kedudukannya untuk mendorong pemerintah menyelesaikan persoalan ini,” tegas Vinsen. Tampak diskusi forum tersebut berlangsung alot dan menghasilkan beberapa poin penting arah gerak forum ke depan.
Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa aktifis muda dari Kecamatan Adonara Tengah di antaranya, Samson Padak, Hendrikus Hali Atagoran, Anfri Wolo, Vitus Pehan, Petrus Isohone, Frans Ara Nuna, dan wartawan senior, Thomas Duran.
Ivan Wuran, satu di antara aktifis muda dari Adonara Barat tampak hadir dalam pertemuan forum tersebut. ♦ terasntt.com