Sebab Hari Perempuan Internasional Jatuh Pada 8 Maret

HARI Perempuan Internasional atau International Women’s Day jatuh pada hari ini, 8 Maret 2018. Untuk merayakannya, Google menyiapkan sebuah doodle khusus yang ditampilkan di laman utama mesin pencari seperti biasa. Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York, Amerika Serikat (AS) dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis AS. Demonstrasi pada tanggal 8 Maret 1917 yang dilakukan oleh para perempuan di Petrograd memicu terjadinya Revolusi Rusia. Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis. Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Apokrifal
Sebuah cerita yang beredar di lingkaran internal para kolomnis Perancis, bahwa ada seorang perempuan dari buruh pabrik tekstil melakukan demonstrasi pada 8 Maret 1857 di New York. Demonstrasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melawan penindasan dan gaji buruh yang rendah, tetapi demonstrasi tersebut dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian. Pada tanggal 8 Maret 1907, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai peringatan terhadap kasus yang terjadi 50 tahun yang lalu. Temma Kaplan berpendapat, “peristiwa tersebut tidak pernah terjadi, tetapi banyak orang Eropa yang percaya bahwa tanggal 8 Maret 1907 merupakan awal dari terbentuknya Hari Perempuan Internasional.”

Peristiwa 8 Maret
Selain Hari Perempuan Internasional, tanggal 8 Maret sepanjang sejajar juga terjadi peristiwa di bawah ini:
1126 – Selepas kematian ibunya, Urraca, Alfonso VII dinobatkan menjadi Raja Castile dan León; 1576 – Conquistador Spanyol Diego García de Palacio melihat untuk pertama kalinya reruntuhan kota kuno Maya, Copán; 1618 – Johannes Kepler menemukan hukum gerakan planet ketiga; 1655 – John Casor menjadi budak pertama yang diakui secara hukum di koloni Inggris di Amerika Utara di mana kejahatan tidak dilakukan; 1658 – Perjanjian Roskilde: Setelah menderita kekalahan dalam Peperangan Utara (1655-1661), Frederick III, Raja Denmark-Norwegia dipaksa untuk menyerahkan hampir separuh kerajaannya kepada Swedia untuk menyelamatkan sisanya; 1702 – Anne Stuart, adik Mary II, menjadi Ratu Inggris, Skotlandia, dan irlandia; 1722 – Dinasti Safawiyah di Iran dikalahkan oleh pasukan dari Afghanistan di pertempuran Gulnabad, memaksa Iran menjadi anarkis; 1736 – Nader Shah, pendiri Dinasti Afsharid, dinobatkan sebagai Shah Iran; 1775 – Penulis tak dikenal, diduga Thomas Paine, menerbitkan artikel “African Slavery in America”, artikel pertama di koloni Amerika Utara yang menyerukan persamaan hak budak dan penghapusan perbudakan; 1777 – Resimen-resimen dari Ansbach dan Bayreuth, yang dikirim untuk membantu Inggris dalam Perang Kemerdekaan Amerika, memberontak di kota Ochsenfurt; 1782 – Pembantaian Gnadenhutten: 93 orang Pribumi Amerika di Gnadenhutten, Ohio, yang telah masuk Kristen dibunuh oleh milisi Pennsylvania sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh suku Indian lain; 1801 – Perang Koalisi Kedua: Dala Pertempuran Abukir, pasukan Inggris dipimpin Sir Ralph Abercromby mendarat di Mesir dengan tujuan menghentikan kampanye Perancis di Mesir dan Suriah; 1817 – Bursa Efek New York (New York Stock Exchange) didirikan; 1844 – Raja Oscar I turun dari tahta Swedia dan Norwegia; 1862 – Perang Saudara Amerika: kapal perang besi milik Konfederasi, CSS Virginia (bekas USS Merrimack), diluncurkan di Hampton Roads, Virginia; 1868 – Insiden Sakai: Samurai Jepang membunuh 11 pelaut Perancis di pelabuhan Sakai, Osaka; 1910 – Penerbang perempuan Perancis Raymonde de Laroche menjadi perempuan pertama yang memperoleh lisensi pilot; 1914 – Penerbangan perdana Angkatan Udara Kerajaan Thailand di Bandara Internasional Don Muang, Bangkok; 1916 – Perang Dunia I: Pasukan Inggris gagal menembus pengepungan Kut (sekarang di Irak) dalam Pertempuran Dujaila; 1917 – Aksi protes Hari Perempuan Internasional di St. Petersburg menandai awal Revoluusi Februari (23 Februari dalam kalender Julian); 1920 – Kerajaan Arab Suriah, negara Arab modern pertama, didirikan; 1921 – Perdana Menteri Spanyol Eduardo Dato Iradier ditembak mati ketika beranjak keluar dari gedung parlemen di Madrid; 1924 – Kecelakaan tambang menewaskan 172 petambang batubara di dekat Castle Gate, Utah; 1936 – Sirkuit Daytona Beach dan Road Course pertama kalinya menyelenggarakan balapan oval mobil stok; 1937 – Perang Saudara Spanyol: Pertempuran Guadalajara dimulai; 1942 – Perang Dunia II: Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, diwakili Panglima KNIL Letnan Jenderal Hein Ter Poorten, resmi menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat; 1942 – Perang Dunia II: Jepang merebut Rangoon, Burma dari Inggris; 1947 – 13.000 tentara Angkatan Darat Republik China tiba di Taiwan setelah insiden 28 Februari dan melancarkan aksi pembunuhan ribuan orang, termasuk banyak orang-orang elite.

Insiden ini berubah menjadi akar utama gerakan kemerdekaan Taiwan.
1949 – Mildred Gillars (“Axis Sally”) dijebloskan ke penjara untuk dakwaan pengkhianatan; 1949 – Presiden Perancis Vincent Auriol dan mantan Kaisar B?o ??i menandatangi Piagam Élysée, yang memberi Vietnam kemerdekaan lebih besar dari dari Perancis dan mendirikan Negara Vietnam untuk menandingi Republik Demokratik Vietnam yang dipimpin oleh Viet Minh; 1950 – Dinas Kepolisian Pamong Praja Indonesia didirikan; 1957 – Ghana bergabung menjadi anggota PBB; 1963 – Partai Ba’ath mulai berkuasa di Suriah melalui kudeta oleh sekelompok perwira kiri Angkatan Darat Suriah yang menyebut dirinya Dewan Nasional Komando Revolusioner; 1965 – Gedung DPR/MPR RI didirikan di Jakarta; 1965 – 35.000 tentara Marinir Amerika Serikat menjadi pasukan tempur darat Amerika pertama yang terlibat dalam Perang Vietnam; 1971 – Pertarungan tinju abad ini antara Joe Frazier dan Muhammad Ali dilangsungkan di Madison Square Garden, New York. Frazier menang angka mutlak dalam pertandingan 15 ronde tersebut; 1974 – Bandara Internasional Charles de Gaulle di Paris, Perancis dibuka; 1979 – Philips memamerkan Cakram Padat (Compact Disc) kepada publik untuk pertama kalinya; 1985 – Bom mobil yang dimaksudkan untuk membunuh pemimpin Syi’ah Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah meledak di Beirut, Lebanon menewaskan 45 orang dan melukai 175 orang lainnya.
Sayyed sendiri selamat.
2003 – Yonif 100/Raider Kodam Bukit Barisan TNI-AD RI diaktifkan kembali; 2004 – Konstitusi baru ditandantangi oleh Dewan Pemerintahan Irak; 2014 – Pesawat komersial Boeing 777 Malaysia Airlines Penerbangan 370 jatuh dan hilang di Samudra Hindia saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Sampai saat ini bangkai dan jenasah 239 penumpang dan awaknya belum diketemukanrwikipedia.org

Hari Perempuan Internasional 2018
Tepat 8 Maret, Internasional Women’s Day diperingati untuk kemajuan dan perlindungan para perempuan di dunia. Tentunya, isu kesetaraan gender masih menjadi fokus dalam setiap perayaan Hari Perempuan Internasional. Lalu, bagaimana perayaan Hari Perempuan Internasional seharusnya dilakukan?
Dilansir dari The Sun, Kamis 8 Maret 2018, hari perempuan ini menyatukan pemerintah global, organisasi wanita, bisnis, dan badan amal untuk bergerak bersama di bawah bendera Internasional Women’s Day. Biasanya, untuk menyampaikan aspirasi hak perempuan, berbagai kegiatan seperi talkshow, pertunjukan, demonstrasi, acara networking, dan pawai dilakukan di seluruh dunia. Untuk tahun ini, Hari Perempuan Internasional hadir dengan tema Press for Progress. Berdasarkan situs resminya, tema ini diangkat agar wanita bisa terus bergerak dan berani untuk menggapai kesetaraan gender di segala bidang. “Panggilan yang kuat untuk #PressforProgress ini adalah ajakan yang kuat untuk memotivasi dan mempersatukan teman, rekan kerja, dan seluruh masyarakat untuk berpikir, bertindak, dan be gender inclusive,” tulis situs Internasional Women’s Day.
Hari yang dikhususkan untuk perempuan ini sebenarnya berasal dari Hari Wanita diadakan di New York pada tanggal 28 Februari 1909, yang diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika. Setahun kemudian, di Konferensi Wanita Internasional di Kopenhagen, perwakilan Sosialis mengusulkan agar ada Hari Perempuan Internasional. Para delegasi pun sepakat bahwa hari internasional harus dibentuk sebagai bagian dari strategi untuk mempromosikan hak yang sama untuk perempuan. Sejak itu, Internasional Women’s Day pertama kali diadakan di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret 1911. Dua tahun kemudian, pada 1913, peringatan diusulkan pada 8 Maret.
Mengapa kita masih merayakan Hari Perempuan Internasional?
Tujuan awal Hari Perempuan Internasional adalah mewujudkan kesetaraan gender bagi perempuan. Meski sudah banyak wanita menduduki posisi penting dan bergerak bebas, tapi sebenarnya hak perempuan belum sepenuhnya dipenuhi. Seperti yang diungkapkan Gender Pay Gap, kalau di Inggris masih ada wanita berpenghasilan sampai 14 persen lebih rendah dari pria. Pada Januari 2018, Ladbrokes, EasyJet dan Virgin Money mengungkapkan selisih gaji lebih dari 15 persen untuk pria. ♦ berbagai sumber