Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Benny A.Litelnoni, SH. M.Si mengajak dan mengatakan bahwa ditengah semangat toleransi kita sekalian untuk waspada karena salah satu tantangan umat beragama dewasa ini adalah lahirnya paham-paham yang mempertentangkan ajaran agama dan cenderung memaksakan ajaran paham tersebut di tengah masyarakat, bahkan dengan menggunakan kekerasan. “Kita semua pasti sudah mendengar dan bahkan familiar dengan gerakan ISIS yang saat ini menjadi musuh dunia. Saya minta kita semua umat beragama di Nusa Tenggara Timur untuk tidak toleransi dengan paham ISIS, tegas Benny Litelnoni dalam sambutan pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 26 Tingkat Proipinsi Nusa Tenggara Timur XXV tahun 2016 yang berlangsung di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende pada hari Senin malam tanggal 23 Mei 2016.
Untuk itu Wakil Gubernur Benny Litelnoni meminta dan mengharapakan agar semua tokoh agama di Nusa Tenggara Timur agar bersatu melawan ISIS. Dan ini merupakan pekerjaan rumah kita semua, tidak hanya pekerjaan rumah saudara-saudara kita yang muslim, tetapi menjadi tugas kita bersama untuk mempersempit ruang gerak bagi perkembangan paham ini. Sedangkan terkait dengan toleransi umat beragama di NTT, saya ingin menandaskan kata Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni, kita perlu terus membangun semangat toleransi antar umat beragama. Nusa Tenggara Timur perlu menjadi contoh terciptanya suasana yang toleran karena saling bersaudara antar satu dengan yang lain.
Kita bisa menyaksikan, lanjut Benny Litelononi, bahwa ada umat muslim atau remaja-remaja mesjid yang menjadi panitia perayaan Natal atau paskah bagi umat Kristen dan sebaliknya, umat Kristen mengambil peran untuk berlangsungnya perayaan kaum muslim. Dan realitas ini sudah berlangsung lama di Bumi Nusa Tenggara Timur.
Menurut Benny Litelnoni, Musabaqah Tilawatil Qur’an atau yang disingkat MTQ adalah wahana untuk memotivasi anak-anak kita para qori/qoriah untuk mengenal Allah melalui mediam Baca Qur’an. Bila hari ini kita melaksanakan MTQ ke-26 di Ende, maka marilah juga kita merefleksi kembali turunnya Al’Qur’an 15 abab yang lalu di Gua Hiro dengan kalimat yang pertama yaitu “Bacalah Yang Menyebut Nama Tuhanmu”.
Untuk itu Benny Litelnoni menghimbau kepada kita semua untuk tidak menjadikan momen MTQ sebagai momen rutinitas semata. MTQ bukanlah kontes tahunan untuk sekedar menguji kemampuan membaca Al’Qur’an, mencari pemenang lalu merayakannya dengan meriah. Kegiatan MTQ adalah kegiatan ajakan untuk mengenal Firman Allah melalui Kitab-Nya dan yang terutama adalah kemampuan kita untuk mengamalkan kandungan Al’Qur’an dalam kehidupan berbangsa, sebagai sebuah bangsa yang besar dan disegani.
Pada hakekatnya lanjut Benny Litelnoni, isi Al’Qur’an memuat tentang hubungan kita dengan Sang Pencipta, hubungan kita dengan sesame manusia serta yang tidak kalah pentingnya adalah hubungan kita dengan alam atau yang lazim kita kenal dengan sebutan : “Hablum Minallah, Hablum Minanas, Hablum Mina Alam”. Untuk itu, Benny Litelnoni menjagak kita sekalian sama sepaham untuk mengamini bahwa Ke-Esaan Tuhan adalah Wajib Hukumnya, apalagi di Bumi Flobamora tercinta ini. “Sebagai insan ciptaan Tuhan, saya ajak kita semua untuk melawan berbagai bentuk kekerasan atas nama apapun apalagi kekerasan yang mengatasnamakan agama. Dalam keberagamaan, kita tetap menyadari sebagai bagian yang utuh, tak terpisahkan satu dengan yang lainnmya, tetap mengedepankan kelestarian alam dan toileransi hidup antar umat beragama,” tegas Benny Litelnoni.
Sebelumnya kepada wartawan di Ende Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Kabupaten Ende, Haji Drs. Abdul Syukur Muhamad, M.,Si mengatakan bahwa para kafilah peserta MTQ dan rombongan akan tiba di Ende mulai tanggal 20 Mei 2016. Para peserta MTQ dari sejumlah Kabupaten di NTT tersebut selama berada di Kota Ende akan menginap di hotel dan rumah warga, terutama peguyuban masing-masing daerah.
Diikuti umat lintas agama
Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. W. Petu pada hari Senin tanggal 23 Mei 2016 petang melepas Kontingen Pawai Taqruf Musabaqah Tilawatil Qur’an ke 16 Propinisi NTT dei depan Gereja Santo Yosep Onekore. Pawai Taqruf yang diikuti rombongan dan kafilah MTQ dari 22 Kabupaten di seluruh NTT ini diikuti oleh kelompok lintas agama se- Kabupaten Ende. Seperti disaksikan EXPO NTT, umat Katholik dari Paroki Onekore dan Paroki Katedral ikut terlibat menjadi peserta pawai tersebut yang dihadiri Wakil Bupati Ende, Haji Drs. Djafar Achmad, Sekda Ende Agustinus Ngasu dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ende Mathilda Petu serta sejumlah pimpinan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Ende.
Bupati Marsel Petu dalam melepas peserta pawai tersebut menghimbau agar pawai ini yang diikuti seluruh lapisana masyarakat dimaknai sebagai wujud sukacita dalam melaksanakan MTQ Tingkat Propinsi NTT yang ke -16 di Kabupaten Ende. menurut Bupati Marsel Petu, MTQ dimaknai sebagai bentuk syiar ayat-ayat suci Al’Qur’an serta dapat melestarikan dan meningkatkan kemampuan membaca Al’Qur’an bagi umat Islam Kabupaten Ende dan NTT umumnya. ♦ rik