Hendak Tikam Polisi, Pencuri Ternak di Sumba Timur Ditembak

ilustrasi ditangkap polisi

EXPONTT.COM – Hina Jangga Kadu alias Hina, warga Kabupaten Sumba Timur, NTT, pelaku pencurian ternak sapi terpaksa ditembak oleh aparat kepolisian. Hina ditembak karena mencoba menyerang polisi dengan senjata tajam saat akan ditangkap.

“Tindakan tegas dan terukur terhadap salah satu pelaku pencurian ternak, karena melawan petugas saat diamankan kemarin,” ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar Widyadharma Lukman, Minggu 25 September 2022, mengutip kompas.com.

Fajar menuturkan, kejadian itu bermula ketika anggota Buser Polres Sumba Timur, dalam perjalanan membawa tersangka Hina, Banju dan Palla menuju Matawai Maringu, Kabupaten Sumba Timur. Polisi hendak mengembangkan penanganan kasus pencurian ternak untuk mencari pelaku lain.

Baca juga:Melaju ke Final ETMC 2022, Persebata Memang Spesialis Pinalti

“Anggota kita mau mencari keberadaan tersangka Mesak dan Ndeha, yang merupakan anggota komplotan pencurian ternak,” kata Fajar.

Baca juga:  Jadwal Pertandingan Perempat Final ETMC XXXIII 2025 Kota Kupang

Saat tiba di Padang Kotakawau, Hina mengaku perutnya sakit sehingga ingin buang hajat, sehingga polisi memberi izin. Polisi pun membawanya dari mobil yang berjarak sekitar 7 meter.

Baca juga:  Dukung Komunikasi Selama Mudik dan Lebaran, Indosat: Jaringan Kami Andal

Saat itu, Hina meminta polisi untuk membuka borgolnya, dengan alasan hendak membersihkan kotoran di tubuhnya.

Baca juga:Alasan Kesehatan, Kuasa Hukum Paulus Geroda Ajukan Penangguhan Penahanan

Setelah borgol dibuka, Hina berdiri dan memeluk Kanit Buser Polres Sumba Timur Bripka Christovel Tubulau S. Hina berusaha merampas pisau miliknya yang sebelumnya diamankan dan disimpan di pinggang sang polisi.

Baca juga:  16 Besar ETMC XXXIII: Persamba Vs Persada Berakhir WO

“Pelaku ini berhasil merebut pisau dari Kanit Buser sehingga anggota ini pun mundur,” ungkap Fajar.

Melihat itu, polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan beberapa kali sambil berteriak agar Hina membuang pisau. Meski telah diperingatkan, Hina justru semakin bertindak brutal.