KEPALA Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kupang, Ir. Arnolus Saubaki turun lapangan mendampingi Tim Profesional Hand Over (PHO) terhadap enam unit Sumur Bor di Kecamatan Kupang Timur dan Kecamatan Sulamu antara yakni di Desa Pariti, Oeteta, Bipolo, Nunkurus, Pukdale dan Naibonat
Pantauan wartawan saat proses PHO di Kelurahan Naibonat, Senin 2 November 2015 petang, dihadiri Ketua Tim PHO Dinas Pertanian, Linda Pelokilla bersama staf, Kepala Bidang Tanaman Pangan Amin Juariah, SP. MM, kontraktor pelaksana CV. Tekindo dan Kelompok Tani Dalesue.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kupang, Ir. Arnolus Saubaki di sela-sela acara PHO mengatakan, anggaran yang dipergunakan bersumber dari DAK Dinas Pertanian TA. 2015.
Dijelaskannya, kondisi Kabupaten Kupang yang hanya mengalami musim hujan selama tiga bulan maka yang tepat adalah memakai sumur bor sebagai sumber air untuk pertanian dengan demikian sejalan dengan rencana kerja Dinas Pertanian yang telah tertuang dalam renstra san RKPD Kabupaten Kupang. “Saya pikir saat ini yang perlu kita pacu adalah sumur bor lantaran wilayah kabupaten Kupang adalah daerah kering dengan curah hujan hanya tiga bulan saja setiap tahunnya sehingga akhirnya tahun ini sebagian besar petani mengalami gagal panen dengan demikian salah satu solusi untuk mengatasinya hanya dengan memperbanyak sumur bor,”tuturnya.
Sumur bor ini dirasakan sebagai salah satu alternatif mengatasi kekeringan yang dialami petani sehingga kedepan setelah mega proyek bendungan raknamo telah selesai maka dampak ikutannya adalah meningkatnya sumber air tanah dan dapat langsung dinikmati oleh petani.
Sementara itu salah seorang pegawai CV. Tekindo yang enggan namanya dikorankan, sebagai kontraktor pelaksana mengatakan bahwa dana yang dikucurkan oleh Dinas Pertanian dalam membangun sumur bor ini sebesar seratus delapan puluh dua juta lebih. Dari total dana sebanyak itu lanjutnya, telah dibangun selain satu buah sumur bor sedalam dua puluh tiga meter konstruksi pipa Giib 6? debit air 4,5 liter per detik, satu unit rumah pompa ukuran 2 x 3 meter persegi, satu unit pompa yanmar NS 80, dua boks bagi, dua otlet jaringan 110 meter pipa 3?pvc, dua alfafa, dua tutup boks dan reserpaid terhadap elevasi untuk pengembangann jaringan perpipaan, proyek ini dikerjakan selama enam puluh hari efektif.
Ketua Tim PHO Dinas Pertanian Linda Pelokilla menyatakan bahwa prinsipnya tim PHO turun kelapangan untuk mencocokan antara kontrak kerja dan fisik pekerjaan kemudian dilakukan uji coba fisik. ” tim PHO menyesuaikan kontrak dengan fisik pekerjaan kemudian dilakukan uji coba fisik,”tandasnya.
Terpisah Ketua Kelompok Tani Dalesue Naibonat David Bengkiuk mengaku senang memperoleh bantuan sumur bor ini lantaran selama ini kelompok tani dalesue hanya memanfaatkan satu buah sumur bor manual yang pakai bergantian oleh sekitar 20 orang anggota kelompok.
“saya sebagai ketua kelompok merasa senang atas bantuan sumur bor ini sehigga nantinya mampu mengatasi persoalan air untuk irigasi bagi petani,” ungkapnya. ♦ terasntt.com