Antisipasi Rawan Pangan, Pemkab Kupang Butuh Alat Berat

BERI KETERANGAN – Bupati Kupang, Ayub Titu Eki didampingi Sekda Hendrik Paut dan Kabag Humas, Stef Baha, Senin (11/01/2016) memberikan keterangan pers terkait berbagai aspek di Kabupaten Kupang. (Foto : Epo)

BUPATI Kupang, Ayub Titu Eki mengklaim jauh-jauh hari sebelum adanya ancaman kekeringan pihaknya telah meminta alat berat ke Pemerintah Pusat. Sayangnya, hingga saat ini permintaan itu belum juga ditanggapi.
Saat ditemui di Oelamasi, Senin 11 Januari 2016 Bupati Titu Eki mengatakan, jika Pemerintah Pusat telah menyetujui permintaan alat berat maka pihaknya ingin membuat embung disetiap desa sehingga dapat menampung air sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, saat terimbas badai El Nino seperti saat ini masyarakat tidak terancam kelaparan. “Sebenarnya yang saya harapkan itu, antisipasi dari jauh-jauh hari jauh lebih baik.Kita sudah minta alat berat ke Pusat tapi belum kunjung datang.Kita punya alat berat tapi sudah usang dan rusak. Yang kecil-kecil ada yang masih bisa jalan tapi anggarannya tidak ada jadi sama saja,”jelas Titu Eki.
Bupati Kupang 2 periode ini lebih jauh mengungkapkan, dirinya merasa amat kesal karena anggaran yang ada tidak pernah digunakan untuk membeli alat berat. Akibatnya, saat terjadi kekeringan seperti saat ini maka pihaknya tidak dapat berbuat banyak. “Setiap hari saya dapat sms dari masyarakat bilang, bapak sekarang kami sudah tanam banyak-banyak tapi semua sudah kering. Saya bingung mau jawab apa dan sms yang masuk bukan cuma 1. Yang saya kuatir kalau hujan tidak pernah turun dan kekeringan makin keras, pasti akan jadi suatu bencana. Saya lebih kesal lagi karena uang banyak-banyak tidak ada yang beli alat berat,” katanya. Titu Eki mengaku telah memerintahkan instansi teknis untuk melakukan pendataan dan segera mengambil langkahmengatasi ancaman kelaparanwarganya. Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Arnoldus Saubaki dihadapan Bupati Titu Eki mengaku telah mendapat informasi dari BMKG kalau hujan baru turun pada bulan Februari.
Dia mengatakan telah mengeluarkan himbauan melalui Radio Pemerintah Daerah agar masyarakat menanam tanaman umur pendek yang tidak butuh banyak air.
“Kami sudah mengeluarkan himbauan agar masyarakat mau tanam tanaman umur pendek seperti Kacang Hijau yang jangka waktu tanamnya cuma 45 hari dan tidak butuh banyak air,” kata Saubaki. ♦ epo