Diduga Bunuh Diri, ODGJ di Kupang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

kupang
Tim Inafis saat melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban / foto: digtara.com

EXPONTT.COM – Seorang pria berinisial YN (33), warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ditemukan tewas dengan luka pada leher, di dalam rumah kerabatnya di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupatan Kupang pada Minggu 27 Februari 2022.

Korban yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ditemukan di rumah kerabatnya yang bernama Patris Siusveka di RT 13/RW 08, Kelurahan Takari.

Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, SIK MH mengungkapkan, YN diduga melakukan bunuh diri.

“Yang bersangkutan murni bunuh diri,” ujar Kapolres Kupang, Minggu 27 Februari 2022 malam.

Baca juga: Tank “Z” Tentara Rusia Kibarkan Bendera USSR, Putin Bangun Uni Soviet Baru?

Kronologi

Peristiwa bermula pada Minggu 27 Februari 2022, ketika YN (korban) datang ke rumah Patris Siusveka (38) bersama kerabatnya.

Sekitar pukul 15.00 WITA, korban menikmati kopi dengan pemilik rumah Patris Siusveka (38) dan kakak korban Yanuarius N dan Antonius Naisumu (53) di rumah Patrius Siusveka.

Ditengah obrolan, korban tiba-tiba terdiam dan terlihat bingung, setelah itu korban langsung masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Istrinya Kedapatan Selingkuh dengan Sesama Polisi, Bripka BP Minta Bripka J Dipecat

Tak berapa lama, Magdalena Ola (60) yang saat itu ada dibelakang rumah masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang.

Saat masuk di ruang makan, betapa terkejutnya Magdalena melihat korban sudah mengeluarkan banyak darah dari leher dengan posisi tersungkur di lantai. Magdalena pun berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan tersebut, Maria Feka (17) dan Yanuarius N serta Patris Siusveka datang ke ruang makan.

Kemudian Patris Siusveka memanggil Antonius Naisumu untuk membantu mengangkat korban.

Baca juga: Siklon Tropis Anika Terbentuk di Laut Timor Dekat Australia, Apa Dampaknya?

Antonius dan Patris mengangkat tubuh korban dan hendak membawanya ke Puskesmas Takari, Kabupaten Kupang untuk mendapatkan pertolongan.

Namun baru tiba di pinggir jalan (depan rumah Patris), Antonius mengatakan bahwa korban sudah tidak bisa tertolong lagi, dan kemudian korban dibawa kembali ke dalam rumah.