DPRD Provinsi NTT Minta PUPR Upayakan Jalur Alternatif Untuk Jembatan Kapsali yang Putus

Ketua DPRD Provinsi NTT, Emi Nomleni / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM – Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emelia Nomleni, meminta kepada PUPR Provinsi NTT untuk mengupayakan jalur alternatif untuk Jembatan Kapsali, Kabupaten Kupang, NTT, yang putus akibat terjangan banjir yang terjadi pada 24 Desember 2022 lalu.

Diketahui hujan lebat dan banjir mengakibatkan jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan itu putus. Jembatan Kapsali merupakan penghubung  3 Kecamatan yakni, Kecamatan Amfoang Timur, Kecamatan Amfoang Barat Laut dan Kecamatan Amfoang Utara, jambatan Kapsali ini juga pehubung sampai di Desa Oepoli Kabupaten Kupang, NTT.

Baca juga:  Orang Ende Malu Jika Tak Bisa Menangkan Ansy-Jane di Pilgub NTT

“Kebetulan saya bersama komisi IV dan Dinas PUPR Provinsi sudah cek, sudah diukur dan segera diupayakan jalur alternatif melalui kali,” ucap Emi Nomleni, Senin 2 Januari 2023.

Baca juga:Bebas Dari Nusakambangan, Umbu Siwa Wunu Temui Gubernur NTT

Menurutnya perbaikan jembatan tersebut tidak dapat dilakukan secepatnya karena putusan jembatan yang cukup panjang dan juga kendala cuaca saat ini yang tidak dimungkinkan untuk perbaikan secepatnya.

Baca juga:  Perhatian Besar Ansy Lema untuk Pendidikan NTT, Selalu Kunjungi Sekolah Saat Bersafari

jembatan Kapsali Putus / foto: nttbersuara.com

“Saat ini diupayakan gelagarnya, karena putusannya sekitar 15 meter. Kalau perbaikan secepatnya mungkin agak berat ya, jadi mereka ada cek untuk jalan melalui kali, itu sedang dilihat, teman-teman PUPR, tim teknis sudah turun, jadi sudah tau kedalaman dan panjangnya,” kata Nomleni.

“Jalur alternatif dari kali juga bisa, tapi kalau dengan curah hujan yang cukup intens seperti ini akan sangat kesulitan, tapi yang penting kami minta untuk akses transportasi harus ada dulu, minimal akses manusia,” tambahnya.

Baca juga:  4 Partai Koalisi Pastikan Ende Milik Ansy-Jane

Terkait anggaran perbaikan dirinya menjelaskan akan memakai anggaran tanggap darurat. “Karena itu tidak bisa tidak diperbaiki, karena kalau tidak diupayakan berarti untuk sementara terputus, masyarakat tidak bisa punya akses. Untuk sementara darurat, yang penting bisa segera buka akses segera mungkin,” jelas Emi Nomleni.♦gor

Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News

Baca juga:Penjabat Wali Kota Kupang: Komunikasi Buruk Sumber Masalah Pemkot Selama Ini