♦ Pasien mengeluh lambatnya pelayanan medis
Menanggapi pengaduan pasien terkait lambatnya pelayanan dan antrian panjang didepan Wc pada poli hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Soe membuat Direktur RSUD Soe dr. Ria Tahun angkat bicara. Saat ditemui wartawan Expo senin, 23 november 2015 diruang kerjanya dr. Ria mengatakan bahwa posisi rumah sakit saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan master plan yang ada, karena kondisinya yang padat dan tidak memungkinkan lagi untuk membangun gedung baru, sehingga kondisinya seperti yang terjadi saat ini yakni ruang poli langsung berhadapan dengan Wc karena memang tidak ada lagi ruang yang kosong untuk dipindahkan, oleh karena itu diakuinya solusi satu-satunya hanyalah relokasi gedung, karena diakuinya dengan berpindah ke lokasi baru yang layak bangun maka dipastikan akan dilakukan penataan ruangan yang lebih bagus dan tepat, sehingga terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi pasien dan nakes yang ada, katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Sarana Prasarana RSUD Soe dr. Herman Mella ketika dimintai komenternya mengatakan bahwa yang menyebabkan lambatnya pelayanan pada poli hamil karena kurangnya tenaga dokter kandungan pada RSUD Soe, yakni khusus dokter kandungan sampai saat ini hanya Satu orang tenaga ahli kandungan, sehingga dalam pelayanannya terkesan lambat karena dalam tugasnya harus lebih preoritas pada pasien operasi dan emergenci khususnya dibagian Ponek sehingga untuk kondisi ini, dr Herman meminta pengertian baik dari masyarakat umum TTS apabila menemui kondisi tersebut, karena memang yang terjadi demikian, sedangkan mengenai antrian panjang pasien didepan wc yang ada didepan poli hamil diakuinya benar, karena hal tersebut juga merupakan kelalaian cleaning service yang terkadang tidak membersihkan wc secara baik sehingga menimbulkan bau, dan Pihak manajemen juga akan berupaya untuk memperbaiki posisi gedung tersebut dengan cara membobol tembok yang ada agar memisahkan ruang poli hamil dan Wc yang ada agar tempat yang digunakan untuk mengantri luas dan bersih, jelasnya.
Ketua Komisi IV DPRS TTS Bertolens Liufeto ketika dimintai komentarnya mengatakan semestinya pihak manajemen RSUD Soe menempatkan posisi ruangan poli hamil pada tempat yang layak karena pasiennya adalah Ibu melahirkan dan bayi baru lahir yang mana sangat rentan terhadap penyakit, apalagi mereka dikumpulkan dengan pasien dengan berbagai penyakit, tentunya ini menjadi masalah serius. Oleh karena itu DPRD meminta pihak manajemen agar memperhatikan posisi poli tersebut agar tidak langsung berhadapan dengan Wc karena selain mengeluarkan bau yang tidak sedap juga tidak etis dipandang mata, hal ini tentunya berhubungan dengan kondisi RSUD sekarang yakni padat dan tidak lagi memungkinkan untuk membangun gedung baru, namun sambil menunggu perlu adanya penataan dan pelayanan yang maksimal. Terkait dengan rencana relokasi pada prinsipnya DPRD mendukung penuh rencana tersebut, akan tetapi usulan tersebut harus datang dari pihak RSUD, bukan DPRD, dan tang jelas sikap DPRD adalah mendukung dan menyetujui usulan yang masuk, kemudian akan ditindak lanjuti dengan persiapan anggaran, kata Liufeto. ♦ vic