Semua Sekolah di Lembata Laksanakan Sekolah Tatap Muka

kegiatan belajar mengajar
ilustrasi sekolah tatap muka

EXPONTT.COM – Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) memberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka seperti biasa di semua satuan pendidikan.

Pemberlakuan KBM tatap muka ini menyusul adanya instruksi Bupati Lembata Nomor 7 tahun 2021 tentang PPKM level III dan merupakan lanjutan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

Dalam instruksinya tertanggal 24 Agustus 2021, pada bagian kesatu menginstruksikan bahwa pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilaksanakan melalui tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh.

“Instruksi ini bertujuan agar KBM secara tatap muka berlangsung seperti biasa walaupun dengan beberapa catatan-catatan,” ungkap Plt Bupati Lembata Thomas Ola, Rabu 25 Agustus 2021.

Baca juga: Kesal Guru Honorer Dipecat Gara-gara Ikut Seleksi PPPK, Warga Segel Sekolah di Sikka

Thomas Ola juga mengungkapkan, sebagai langkah menuju KBM tatap muka, pemerintah daerah terus melakukan vaksinasi dengan menyasar para guru di daerah Lembata.

“Vaksin tahap pertama untuk guru-guru di Lembata. Tahap pertama ditarget 350 guru divaksin,” jelas Thomas Ola sewaktu memantau jalannya vaksinasi tahap pertama untuk para guru di SMP St. Pius Lewoleba, Selasa 24 Agustus 2021.

Ia mengatakan, pemberian vaksin dosis pertama untuk guru membuatnya bangga, lantaran dalam waktu dekat proses KBM kembali dilakukan meski dengan shift sebanyak 50% dari jumlah siswa setiap sekolah.

“Instruksi Menteri Dalam Negeri, bahwa daerah-daerah yang masuk dalam kategori level 3 COVID-19 dapat melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka di sekolah,” ujar Thomas Ola.

Baca juga: Rektor Undana: Undana Tidak Kerjasama dengan FAN

Frid Usfini, salah satu Guru SD Inpres Hama Hena di Kecamatan Ile Ape Timur menyambut gembira pelaksanaan KBM tatap muka ini.

Baginya, pembelajaran tatap muka adalah yang paling efektif dan efisien dari beberapa model pembelajaran terbaru seperti daring dan luring.

“Akhirnya kami bisa kembali belajar seperti biasa walau dengan batasan tertentu. Syukurlah, kita ingin anak-anak bisa seperti dulu yang belajarnya normal di kelas,” papar Guru Agama pada SDI Hama Hena kepada wartawan, Rabu 25 Agustus 2021.

♦kumparan.com