EXPONTT.COM – Sindiran keras kepada pemerintah kembali dilontarkan politisi Partai Deemokrat, Benny K. Harman melalui ciutan terbarunya di twitter. Dia menyindir Jokowi terkait kondisi KPK yang baru-baru ini terjadi dimana beberapa pegawai KPK tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Benny lantas membandingkan kondisi KPK saat SBY berkuasa dan KPK saat ini.
Menurutnya, KPK di era SBY sangatlah kuat walaupun kala itu banyak kader Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi kala itu. Walau presiden berasal dari Partai Demokrat, banyak kader dari Demokrat yang justru terjaring kasus korupsi.
Komitmen pemerintah SBY terhadap pemberantasan korupsi begitu kuat. SBY membiarkan KPK bekerja secara indenpenden, tanpa ada intervensi dari kekuasaan.
Namun keadaan itu berbanding terbalik dengan pemerintahan Joko Widodo yang selama kampanye sangat menjunjung tinggi komitmen pemberantasan korupsi.
Baca juga: Pemkab Alor Kantongi Identitas Penyebar Video Bupati Amon Djobo Marah-marah, Siap Lapor Polisi
“Di era Demokrat punya banyak kursi di DPR dan kader terbaik Demokrat menjadi presiden 2 periode, banyak kader Demokrat terlibat korupsi dan ditangkap KPK. Meski begitu, presiden dan parlemen gigih menjaga KPK dari berbagai anasir yang ingin melumpuhkannya, sekarang?” tulis Benny K. Harman dalam cuitannya.
Sebagian kalangan menilai hasil dari revisi UU KPK telah melemahkan bahkan mematikan KPK itu secara perlahan. Saat ini, sebanyak 75 pegawai KPK tidak lolos TWK KPK. Ini membuat mereka harus meletakan tugas dan wewenang mereka pada atasannya langsung.
Beberapa penyidik senior yang terlibat dalam penyidikan kasus besar seperti seperti Novel Baswedan turut menjadi korban dari revisi UU KPK. Hal inilah yang memantik konflik di tubuh KPK dan memunculkan pro-kontra di tengah masyarakat.
Baca juga: Sempat Terhenti, Pembangunan Bendungan Kolhua Akan Dilanjutkan
♦pojokbebas.com