Badai Tropis Akan Sering Muncul di NTT pada Awal 2022, BMKG Beri Peringatan

badai tropis
Ilustrasi badai petir, rahasia alam semesta.(SHUTTERSTOCK/John D Sirlin)

EXPONTT.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan muncul bencana badai tropis di wilayah Nusa Tenggara Timur pada Januari dan Februari 2022.

Hal ini diungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Badai tropis ini terjadi akibat dampak la nina yang akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.

“Di bulan Januari-Februari (2022) ini akan sering terjadi badai tropis yang muncul di wilayah Nusa Tenggara Timur,” jelas Dwikorita di acara virtual “Webinar Antisipasi dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi La Nina dan Bencana Hidrometeorologi”, beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Alan Girsang Kembali Terpilih Jadi Ketua Kupang Max Owner

Dwikorita juga mengingatkan agar masyarakat dan pihak terkait harus waspada dan mempersiapkan ancaman badai tropis khususnya di wilayah sekitar Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Dana Bantuan Seroja Belum Tersalurkan, Ketua DPRD NTT Sebut Alasan Data Tak Masuk Akal

Selain itu, Dwikorita menyampaikan, peningkatan curah hujan akan terjadi di awal tahun 2022 dapat mencapai 70 hingga 100 persen dari keadaan normal.

Menurut dia, di bulan Januari potensi peningkatan curah hujan akan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia.

Baca juga:  Penjabat Gubernur NTT Harapkan Kontribusi Nahdlatul Ulama dalam Pembangunan Daerah

Beberapa wilayah di antaranya yakni seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta peningkatan secara sporadis di Sumatera, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.

Selanjutnya, peningkatan curah hujan di bulan Februari tampak mulai menurun, tetapi curah hujan masih terjadi secara merata di berbagai wilayah.

Baca juga: Kronologi Warga Kupang Ditodong Senpi dan Sajam di Rumahnya

Ia juga mengatakan, dalam satu pulau bisa terjadi peningkatan atau penurunan curah hujan.

Baca juga:  Kunjungi TTS, Penjabat Gubernur NTT Sebut Panen adalah Ritual Paling Menyenangkan

“Jadi mohon perhatian bahwa dalam satu pulau bisa saja terjadi peningkatan curah hujan yang ekstrim, namun juga terjadi penurunan curah hujan yang ekstrim. Hal ini mohon perlu dicermati,” kata Dwikorita.

Dalam kesempatan yang sama, Dwikorita mengajak semua pihak, khususnya kementerian/lembaga terkait untuk terus memonitor informasi resmi BMKG pusat ataupun Stasiun BMKG di daerah setempat.

Dwikorita juga mendorong jajarannya untuk lebih menyiapkan informasi dengan resolusi lebih baik. BMKG juga akan memperbarui informasi terkini di daerah.

“Mohon untuk terus dimonitor melalui sosial media ataupun website BMKG setempat,” ucap dia. ♦ kompas.com