Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Natal dan Tahun Baru, Menhub Minta Pelni Tambah Armada

natal dan tahun baru
Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Natal dan Tahun Baru, Menhub Minta Pelni Tambah Armada

EXPONTT.COM – Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang transportasi laut selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2021/2022, di Indonesia Bagian Timur yang berpotensi akan meningkat, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah berkoordinasi dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni untuk menambah armada.

“Kami tugaskan Pelni untuk menambah angkutannya di Indonesia bagian timur,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Rabu, 1 Desember 2021.

Menurut Budi, hal tersebut harus diantisipasi karena berpotensi adanya peningkatan pergerakan penumpang di Indonesia bagian timur yang sebagian masyarakatnya merayakan Natal.

Budi menegaskan, pemerintah akan mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Kota Kupang Tembus 85 Persen, Pemkot Kebut Terus

“Kita akan melakukan pengamatan detil di Indonesia timur antara Papua, Maluku, NTT terkait pergerakannya,” ujar Budi.

Saat ini, pemerintah masih terus menggodok sejumlah aturan untuk membatasi mobilitas masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2020/2021.

Budi memastikan aturan tersebut segera diputuskan pekan depan. “Saat ratas kemarin presiden perintahkan secara formal, aturan dari Nataru akan diputuskan Senin (pekan depan),” kata Budi.

Budi memastikan dalam membuat regulasi untuk pengendalian mobilitas saat natal dan Tahun Baru 2021/2022 akan merujuk kepada Surat Edaran Satgas Penanganan covid-19. Begitu juga dengan regulasi yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga: Gubernur NTT VBL Tulus Membangun NTT

Budi menuturkan saat ini aturan masih terus digodok sambil melihat perkembangan dari adanya varian baru Covid-19 yakni Omicron di sejumlah negara.

“Hal itu (aturan pembatasan saat Natal dan Tahun Baru) akan melihat perkembangan dari Omicron sejauh mana harus diantisipasi,” ujar Budi.

Dia mengatakan, jika Omicron dalam perkembangannya sangat berbahaya dan terus bertambah negara yang mengkonfirmasinya makan akan berdampak kepada keputusan terkait Nataru tahun ini.

Budi memastikan, regulasi yang akan ditetapkan akan mempertimbangkan dengan kondisi tersebut.
wartaekonomi.co.id

Baca juga: Pulau Kelor di Labuan Bajo Dijual di Situs Jual Beli Online