EXPONTT.COM – Beberapa tahun terakhir, industri kopi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif, sejumlah masyarakat bahkan bagai tak bisa hidup tanpanya.
Terutama belakangan ini yang diasosiasikan dengan ‘kopi, indie, senja’ dan lain sebagainya.
Faktanya, kurang lebih 7,8 juta jiwa penduduk Indonesia hidup dari industri ini. Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca juga: Monumen Pancasila Diyakini Sebagai Tempat Astri dan Lael Dieksekusi
“Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni sebesar 250 persen,” ujar Airlangga, Sabtu 12 Maret 2022.
Pertumbuhan di industri kopi ternyata juga membawa Indonesia tercatat sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia.
Indonesia berada dibawah Brazil, Vietnam dan Kolombia sebagai negara pengahsil kopi terbesa di dunia.
Baca juga: Gubernur se-Indonesia Diperintahkan Bawa Air dan Tanah, Jokowi Akan Adakan Ritual di IKN Nusantara
Menurut Airlangga, kopi adalah salah satu komoditas hasil perkebunan yang memiliki peran penting dalam kegiatan perekonomian di negara kita ini.
Selain itu, kopi juga menjadi komoditas terbesar ketiga di Indonesia setelah sawit dan karet, dengan persentase kontribusi ke PDB perkebunan sebesar 16,15 persen.
Menurut Airlangga, industri kopi punya potensi besar untuk terus berkembang.
Baca juga: 33 Gubernur Sudah Tiba di IKN Nusantara, Ini Komentar Viktor Laiskodat
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menyampaikan, perlu ada terobosan di bidang ini.
Dengan adanya inovasi dan terobosan baru, industri ini bisa mendorong ekonomi rakyat yang sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi.
“Kemenko Perekonomian emgninisiasi pameran dan forum mengenai kopi yang secara nyata dapat mendorong kinerja dan kolaborasi solid di antara para pemangku kepentingan industri kopi nasional,” ucap Musdhalifah dalam laporannya kepada Menko Airlangga.
♦ussfeed.com
Baca juga: Gunakan Jet Pribadi, Gubernur Viktor Laiskodat Bawa Tanah dan Air NTT ke IKN Nusantara