Kisah Kopda Muslimin, 4 Kali Coba Bunuh Istri Hingga Meninggal Karena Keracunan

Kopda M / foto: victorynews

EXPONTT.COM – Anggota TNI AD Kopda Muslimin yang merupakan otak pembunuhan berencana terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, di Semarang, Jawa Tengah.

Melansir tirto.id, Kopda Muslimin membayar empat orang sebesar Rp.120 juta untuk menembak Rina dengan senjata api rakitan.

Rina kemudian ditembak sebanyak dua kali sekitar pukul 12 siang pada 18 Juli 2022 lalu, usai menjemput anaknya dari sekolah.

Namun upaya pembunuhan itu tidak berhasil dan Rina berhasil selamat dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga:Kopda M Sudah 4 Kali Coba Bunuh Istrinya, Dari Racun hingga Santet

Kopda Muslimin sempat kabur dari kesatuannya hingga akhirnya ia ditemukan tewas saat pulang ke rumah orang tuanya pada Kamis 28 Juli 2022 kemarin di Kendal, Jawa Tengah.

“Telah ditemukan seorang meninggal dunia yaitu anggota TNI an Kopda Muslimin sekira jam 06.15 WIB di rumah saudara Sdr Mustakim (orang tua korban),” kata Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam dalam laporannya kepada Polda Jawa Tengah, Kamis, 28 Juli 2022.

Baca juga:Mabuk dan Tidur di Badan Jalan, 2 Pemuda di Kupang Ditabrak Kendaraan, 1 Meninggal 1 Kritis

Minta Maaf ke Orang Tua

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, Kopda Muslimin datang ke rumah orang tuanya pada Kamis 28 Juli 2022 pagi hari. Luthfi mengatakan Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena telah melakukan perbuatan yang salah.

Muntah-muntah di Kamar

Usai meminta maaf kepada orang tuanya, Luthfi mengatakan Kopda Muslimin masuk ke dalam kamarnya dan muntah-muntah. Menurut dia, ayah Kopda Muslimin bernama Mustaqim yang mengetahui pertama kali anaknya dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Kopda Muslimin dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga:5 Pelaku Penembakan Istri TNI di Semarang Terancam Hukuman 20 Tahun

Jenazah Langsung Diautopsi dan Visum

Jenazah Kopda Muslimin kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diotopsi guna mengetahui penyebab meninggalnya.

“Akan diautopsi atas persetujuan orang tuanya,” kata Luthfi.

Saat Tim Inafis dan Petugas Pomdam IV/ Diponegoro melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga:Pelaku Penembakan Istri TNI Mengaku Tak Tega Tembak Kepala Korban

Salah satu yang diperiksa adalah bekas muntahan Kopda Muslimin di dalam kamarnya.

Ditemui terpisah, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengerahkan personel TNI AD untuk melakukan autopsi dan visum jasad Kopda Muslimin.

“Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya. Sudah pasti [dilibatkan] personel TNI AD,” kata Dudung.