Menteri ESDM Dapat Kartu Merah dari Mahasiswa Unnes Saat Terima Gelar Anugerah Konservasi

Menteri ESDM Dapat Kartu Merah dari Mahasiswa Unnes Saat Terima Gelar Anugerah Konservasi / dok: kompas.com

EXPONTT.COM, KUPANG – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melayangkan protes dengan memberikan kartu merah saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menerima gelar Anugerah Konservasi dari Unnes.

Protes itu dilayangkan para mahasiswa sebagai bentuk kekecewaan terhadap Arifin Tasrif yang mendukung kebijakan ekspor pasir laut yang dikeluarkan oleh Presiden, melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut dan pembukaan konsesi pertambangan yang sampai sekarang masih dilakukan Kementerian ESDM dan dukungan terhadap

Kordinator Lapangan Aksi Mahasiswa Unnes, Adib Saifin Nu’man mengatakan, pemberian gelar anugerah konservasi tidak seharusnya diberikan kepada pelaku dari perusakan lingkungan.

Baca juga: Kasus Rabies di TTS Tembus 99 Orang, Tim Gabungan Musnahkan Anjing Liar

Menurutnya, pembukaan konsesi pertambangan yang sampai sekarang masih dilakukan Kementerian ESDM membuktikan bahwa pemberian gelar anugerah konservasi kepada Arifin Tasrif adalah sebuah bentuk pengingkaran atas prinsip konservasi itu sendiri.

“Setidaknya merujuk pada laporan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mencatat ada 10 juta hektare (ha) konsesi lahan pertambangan di Indonesia per Juli 2022,” ujar dia, Kamis 8 Juni 2023, mengutip Kompas.com.

Baca juga: AFP NTT Umumkan Hasil Seleksi Pemain Pra PON 2023 Cabor Futsal, Simak Daftarnya

Kekecewaan para mahasiswa semakin bertambah karena Arifin Tasrif membela kebijakan ekspor pasir laut yang dikeluarkan oleh Presiden, melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

“Dalam pernyataannya, Arifin Tasrif berpendapat bahwa kebijakan ekspor pasir laut adalah untuk menjaga alur pelayaran dan peningkatan nilai ekonomi. Padahal kebijakan ekspor pasir laut beresiko merusak ekosistem pantai dan menimbulkan abrasi akibat adanya pengerukan sedimen pasir yang dilakukan,” paparnya.♦gor

Baca juga: AFP NTT Ikut Bidding Jadi Tuan Rumah Pra PON 2023 Cabor Futsal

Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News