SALAH satu tokoh politik Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs, Kristoforus Blasin mendukung rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membangun monumen (patung) Presiden RI, Abdurahman Wahid (Gus Dur) di NTT. Pasalnya, Gus Dur adalah salah satu tokoh pluralime dan tokoh nasionalis yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Kalau PKB mau bangun monumen Gus Dur di NTT, kami dukung penuh karena Gus Dur adalah salah satu tokoh pemersatu bangsa yang sangat pluralis dan nasionalis. Ini sebuah penghormatan dan penghargaan besar bagi kami orang NTT,” katanya dalam diskusi dengan anggota DPR-RI Daniel Johan, yang juga Ketua Desk Pilkada DPP PKB, di gedung DPR-RI belum lama ini.
Di katakan Kristo yang kini menjadi salah satu bakal calon gubernur NTT, soal tempat untuk membangun monumen dapat disepakati bersama apakah di Pulau Flores ataukah di daratan Timor. Semua bisa dibicarakan apabila rencana PKB itu benar-benar disiapkan secara baik. Provinsi NTT, kata Kristo adalah taman pluralisme Indonesia. Di sana berbagai suku bangsa dan agama hidup rukun dan tenteram. Jadi jikalau PKB mau membangun monumen Gus Dur sang tokoh pluralisme itu sebuah ide yang luar biasa. Apalagi, kata dia, Gus Dur pernah mengunjungi NTT, dan pernah bermalam di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, lembaga pendidikan para calon imam.
DIiterangkan Kristo, di Ende, Flores, sudah ada taman dan patung Presiden Ir. Soekarno. Selain itu, saat ini Gubernur NTT, Frans Lebu Raya sedang membangun monumen Pancasila Sakti di Kupang dan Jembatan Pancasila Palmerah di Flores Timur. Kalau jadi dibangun monumen Gus Dur, maka NTT akan benar-benar menjadi simbol pluralisme nasional karena selain menerima berbagai suku dan agama dalam satu keluarga besar, NTT juga menjadi tempat bersejarah yang akan disinggahi berbagai orang sebab memiliki monumen-monumen bersejarah para tokoh nasional. Sebelumnya, Daniel Johan kepada Kristo Blasin menyampaikan bahwa PKB berkeinginan membangun patung Gus Dur di wilayah Indonesia Timur, seperti di Papua dan di NTT. Rencana itu, kata dia, sudah didiskusikan dikalangan internal pengurus PKB, namun sampai saat ini belum ada tempat yang pasti untuk membangun monumen Gus Dur tersebut.
“Saya dan teman-teman sudah lama memikirkan bangun monumen Gus Dur di Papua dan NTT. Namun, rencana itu belum terwujud. Kami berharap ke depan bisa berjalan, kalau ada dukungan dan kesiapan dari pemerintah dan masyarakat NTT maka kami sangat bangga karena orang NTT mau menerima monumen Gus Dur,” katanya setelah dikalungi tenun ikat khas NTT oleh Kristo Blasin. ♦ SUARAFLORES.NET