KPK Inginkan Semua Calon Kepala Daerah Tidak Bermain Money Politik

Foto Kedua Bupati Ende Don Bosco Wangge dan Marselus YW Petu sedang Berpegang Tangan

PROVINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang akan menggelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada 27 Juni Mendatang.
Selain pemilihan gubernur, sejumlah kabupaten juga akan menggelar pemilihan bupati dan wakil bupati.
Berikut adalah 10 kabupaten di NTT yang menggelar pemilihan kepala daerah Juni Mendatang diantaranya
Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Alor, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Sejumlah nama kini kembali bermunculan sebagai Calon Gubernur dan wakil Gubernur NTT. Diantaranya para tokoh-tokoh lama yang sudah pernah ikut bertarung dan kalah dalam pilkada 2007 dan 2013,diantaranya Esthon Foenay,Benny K Harman
Selain itu tak kalah menarik dengan Calon Gubernur dan Wakil,Gubernur ada juga Duet Legenda Hate to Hate yang Kembali terjadi di Kabupaten Ende Yaitu Calon Bupati Marselinus Y.W. Petu dan Calon Wakil Bupati Djafar H. Ahmad atau paket (MJ)merupakan Incumbet yang diusung kurang lebih Tujuh Parpol dan  Pasangan Calon Bupati Don Bosco Wangge dan Calon Wakil Bupati H. Munawar atau paket WM yang di usung oleh dua Parpol dan juga merupakan Mantan Bupati Ende Periode 2007 lalu,bahkan Pasangan Calon Bupati ini sebelumnya juga sudah pernah Bertarung pada Pilkada 2013 lalu.
Sebelumnya di beritakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah fokus mengawasi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak 2018. KPK ingin menjaga pelaksanaan pilkada di 171 daerah berjalan dengan bersih.
“Bahkan  KPK bekerja sama dengan Mabes Polri dan menginginkan  pesta demokrasi ini jangan dikotori dengan politik uang,” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/2/2018).
Total, sudah ada 4 calon kepala daerah di Pilkada 2018 yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Pertama, KPK menangkap calon Bupati Jombang petahana Nyono Suharli. Selanjutnya, KPK menangkap Bupati Ngada Marianus Sae, yang mencalonkan diri sebagai gubernur NTT.
Tak lama setelah itu, KPK juga menangkap calon Bupati Subang petahana Imas Aryumningsih. Terakhir, lembaga antirasuah menangkap Bupati Lampung Tengah Mustafa yang mencalonkan diri dalam Pilgub Lampung.
Laode menyampaikan soal peringatan kepada calon kepala daerah itu usai memberikan keterangan pers mengenai penangkapan terakhir.
“Jadi saya berpesan kepada para calon yang sedang mau menjadi bupati/wali kota/gubernur, bersainglah dengan baik,” kata Laode… “Karena Polri dan KPK betul-betul ingin melihat bahwa pesta demokrasi ini berjalan baik agar kita mendapatkan pemimpin daerah yang berkualitas, berintegritas, dan mumpuni, tambahnya..
Tidak hanya di level calon kepala daerah, KPK juga mengingatkan masyarakat sebagai pemilih untuk menghindari politik uang dalam Pilkada. Kenyataan di lapangan, menurut Laode, masih banyak masyarakat yang mengharapkan amplop dari calon kepala daerah. “Bahkan sekarang kalau misal juru kampanye datang, setelah diberikan program kerjanya, banyak yang mengatakan ‘cuma begini doang? Mana lampirannya?’ Seperti itu. Itu terang-terangan masyarakat meminta,” kata Laode. ♦ kpknews.com