Stanis Laurentsius Ramos kirim surat terbuka untuk KPK

Kepada Pimpinan KPK
Di – Jakarta.
Dengan Hormat,
Nama : Istanislaus L. B Ramos.
Alamat : Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur – Indonesia.
Menyatakan Dari Awal Lembaga KPK Berdiri Sebagai Masyrakat dan Aktivis sangaat Mendukung Lembaga Tersebut dari era
Taufiqurrahman Ruki (2003-2007), Antasari Azhar (2007-2009), Tumpak Hatorangan Panggabean (Plt, 2009-2010) dan pada masa Busyro Muqoddas (2010-2011). Sedangkan kepemimpinan KPK sekarang adalah pada masa Abraham Samad (2011-2015) sampai di era bapak. Dan Entah Beberapa Kali Kami Telah Melapor Kasus Dugaaan Korupsi di Kabupaten Lembata.
Sebagai Aktivis Saya Merasa Sanggat Prihatin dgn kasus yg sedang menimpa Calon Gubernur NTT Bapak Marinus Sae.
Bagi saya koruptor Harus di singkirkan dari indonesia. Dan harus di miskinkan.
Saat ini terjadi kekacauan di Nusa Tenggara Timur. Di Kabupaten TTU, Kabupaten Ngada dan Dan Kabupaten Lembata.
Menyimak Berita Dari Detik.com tentang Kronologi OTT Marinus Sae. Atas dasar Laporan Masyarakat dan OTT yg di lakukab di dua tempat (Marianus Sae di Sby) Dan Wui Di Ngada) menjadi pertanyaan besar di masyarakat. membuat citra KPK tercoreng.
saat ini demokrasi, Dan HAM di NTT sedang di cabik2 sebab Sampai saat ini KPK Masih Melakukan Pencarian Bukti terhadap Marianus Sae.
Demokrasi yg di cabik2 di kabupaten Ngada Dan Kabupaten Lembata Baliho Dari Calon Gubernur Lain Sudah dibakar oleh pemilih karena KPK Sebagai Lembaga anti Korupsi sudah sedang dicurigai bermain Politik mendukung calon calon gubernur lain. Kutip https://news.okezone.com/…/jelang-pencoblosan-kpk-jangan-pi…
akhir Surat Ini saya :
“Mendukung KPK untuk netral dan Buka semua Ke Publik, secepatnya sebab, Kasus Marinus Sae Adalah OTT sebagai mana yg Masyarakat liat di Media. Sebab saat ini telah terjadi kekacauan demokrasi yg berakibat ke calon gubernur lain”
Salam
Ttd
Istanislaus L.B Ramos.
Febri Diansyah (Foto: Antara)

Sejumlah daerah di tanah air akan melangsungkan gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak, Rabu 15 Februari 2015. Lewat pesta demokrasi ini, akan lahir para pemimpin-pemimpin baru di berbagai daerah.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah pun menitipkan pesan jelang pencoblosan besok. ?Dia berharap masyarakat sudah memiliki rekam jejak para calon kepala daerah.
Hal itu agar masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpin yang bermental korup. Apalagi, salah dalam memilih akan merugikan daerahnya selama lima tahun.
“Nah, makanya kami imbau agar masyarakat enggak pilih calon-calon yang terlibat atau terkait dalam kasus korupsi,” ujar Febri saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2017).
Febri juga berharap masyarakat? tidak memilih calon kepala daerah hanya karena faktor fisik ataupun kecerdasannya saja. Pemimpin yang ideal itu menurutnya harus bermental anti korupsi.
“Karena enggak bisa terpikirkan efek ke depan kalau pihak yang terpilih merupakan orang yang terlibat kasus korupsi. Kita imbau untuk perbaikan daerah-daerah kedepan engga pilih orang yang salah,” tukasnya. ♦ web