Bupati Manggarai Barat Dukung Kenaikan Harga Tiket Taman Nasional Komodo

taman nasional komodo
Taman Nasional Komodo

EXPONTT.COM – Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mendukung rencana Pemerintah Provinsi NTT bersama Balai Taman Nasional (BTNK) untuk menaikan harga tiket Taman Nasional Komodo menjadi Rp.3,75 juta.

“Kalau ke Pulau Komodo, saya setuju. Saya lebih melihat ini sebagai pembatasan jumlah orang yang berwisata. Tujuannya menjaga ekosistem komodo yang ada di sana, biar ada keberlanjutan,” kata Bupati Edi di Labuan Bajo, Minggu, 3 Juli 2022, melansir medcom.id.

Edi mengatakan, dari informasi yang ia dapat, pembatasan jumlah pengunjung akan dilakukan di beberapa zona, di antaranya Pulau komodo dan Padar.

Baca juga:26 Pemuda di Kupang Diamankan Polisi Usai Melakukan Penyerangan Terhadap Warga

Ia menyadari kebijakan itu tentu akan berdampak pada perekonomian dan sektor wisata serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Karena itu, pemerintah harus menyiapkan regulasi bagaimana melindungi masyarakat termasuk pelaku UMKM, sehingga mereka tidak merasakan dampak yang sangat signifikan atas kebijakan pembatasan jumlah kunjungan ke Pulau Komodo dan padar tersebut,” beber dia.

Dikabarkan, Pemerintah Provinsi NTT dan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp 3,75 juta dan membatasi jumlah kunjungan ke Taman Nasional Komodo. Kebijakan itu rencananya akan diterapkan mulai 1 Agustus 2022.

Baca juga:5 Hari Hilang Terseret Arus Sungai, Siswa SMP di TTS Akhirnya Ditemukan

Sedangkan Pulau Rinca atau yang dikenal dengan sebutan Loh Buaya tidak mendapatkan pemberlakuan pembatasan itu. Harga tiket masuk di lokasi yang akan kembali dibuka itu masih normal seperti biasanya.

Kini pemerintah daerah pun tengah berupaya untuk membuka akses wisata di darat agar wisatawan bisa memiliki alternatif wisata selain Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Sementara itu Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang mengatakan pembangunan fisik Loh Buaya telah selesai.

Namun, informasi pembukaan kembali tempat wisata itu belum bisa dipastikan karena tengah berada pada finalisasi interior pusat informasi.

Baca juga:Diduga Stress Ditinggal Istri dan Anak, Pria di TTS Bunuh Ibu Kandung, Ini Kronologinya