EXPONTT.COM – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Zeth Sony Libing optimis wisatawan tetap mendatangi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai, karena lokasi Pulau Rinca maupun pulau-pulau lain di sekitar pulau Komodo tidak dikenakan tarif seperti yang berlaku di Pulau Komodo dan Pulau Padar.
“Wisatawan yang tidak ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, maka bisa berwisata ke Pulau Rinca maupun pulau-pulau lainnya yang memiliki pemandangan alam yang juga sangat indah,” kata Zeth Sony Libing di Kupang, Kamis, 7 Juli 2022, melansir antaranews.com.
Hal itu disampaikannya usai adanya keraguan sejumlah pelaku wisata terhadap menurunnya arus kunjukang wisata ke NTT pasca Pemerintah Provinsi NTT menaikan tarif masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar menjadi Rp.3,75 juta.
Baca juga:Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Hari Ini Bertemu Bupati Mabar, Soal Kenaikan Harga Tiket Masuk Komodo
Menurut dia, wisatawan pasti tetap datang berwisata ke Labuan Bajo karena objek wisata di kabupaten ujung barat pulau Flores itu sangat berbeda dengan objek wisata di daerah lain.
“Binatang Komodo itu hanya ada di NTT sehingga wisatawan pasti tetap datang berwisata ke Labuan Bajo, bahkan wisatawan juga dipastikan berkunjung ke Pulau Rinca dan pulau lainnya karena memiliki keindahan alam yang eksotis,” kata Zeth Sony Libing.
Dia mengatakan para wisatawan yang tidak ke Pulau Komodo dan Pulau Padar bisa berwisata ke Pulau Rinca serta tempat wisata di sekitar Labuan Bajo.
Baca juga:Tarif Kunjungan ke Pulau Komodo Naik, Berlaku 1 Agustus 2022
“Pemda NTT sedang menyusun strategi untuk menciptakan destinasi baru di Labuan Bajo sebagai lokasi yang dikunjungi wisatawan selain Pulau Komodo dan Padar, ” katanya.
Menurut dia, tarif kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Rinca maupun pulau lainnya berlaku normal, kendati demikian dan pemerintah NTT inginkan agar kehadiran wisatawan ke pulau-pulau itu tidak merusak ekosistem yang ada.
“Kami berharap wisatawan yang datang ke Pulau Rinca maupun pulau-pulau lainnya tetap menjaga ekosistem yang ada sehingga lingkungan alam di kawasan itu tetap indah dan terjaga dengan baik,” kata Zeth Sony Libing.
Baca juga:Wakil Pemuda NTT, Maluku dan Papua di Jogja Minta Maaf Terkait Kerusuhan di Babarsari