Pemkab Manggarai Barat Pastikan Wisatawan yang ke Labuan Bajo Tidak Terlantar

Para wisatawan saat hendak menaiki bus yang disiapkan Pemkab Manggarai Barat karena tidak ada bus angkutan milik agen perjalanan wisata swasta, Senin 1 Agustus 2022 / foto: antara

EXPONTT.COM – Bupati Manggarai Barat, NTT, Edistasius Endi memastikan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, tidak terlantar.

“Kami pastikan seluruh pelayanan berjalan dengan prima. Begitu ada kesulitan transportasi di bandara, pemda mengambil alih menyiapkan kendaraan dinas dan bus, prinsipnya tidak boleh ada tamu yang terlantar karena ketiadaan transportasi,” katanya di Labuan Bajo, Senin 1 Agustus 2022 malam, melansir elshinta.com.

Hal tersebut ia sampaikan sebagai respon dari aksi penghentian layanan atau mogok oleh pelaku pariwisata, termasuk penjemputan tamu oleh agen perjalanan wisata sejak Senin 1 Agustus 2022 di Bandara Komodo.

Baca juga:Sesali Perbuatannya, Randy Badjideh Yakin Dirinya Diampuni Tuhan

Bupati Manggarai Barat menyebut, tidak ada tamu yang terlantar karena sudah dilayani dengan baik meski menggunakan kendaraan plat merah.

Baca juga:  Pemprov NTT Terima LHP BPK RI Semester II Tahun 2024

Bupati Edi Endi menegaskan, pemerintah tidak akan berhenti meyakinkan pelaku pariwisata agar sesegera mungkin kembali beraktivitas dan melayani wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.

“Kita berupaya menjadi tuan rumah yang baik, yang membuat orang betah dan berkali-kali datang ke Labuan Bajo untuk menikmati seluruh pesonanya,” ungkap Bupati Endi.

Baca juga:Terdakwa Randy Badjideh Memohon Maaf Kepada Warga Kota Kupang

Endi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan bus dan mobil bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo karena ketiadaan angkutan milik agen perjalanan wisata.

Baca juga:  Melki Laka Lena Akan Bangun NTT Dengan Semangat Gotong Royong yang Diwariskan Soekarno

Sejak pukul 10.00 hingga 16.00 WITA, mobil yang disiapkan pemerintah daerah telah lalu-lalang mengantar para wisatawan yang tidak mendapatkan tumpangan.

Para petugas Bandara Komodo bersama TNI dan Polri sigap membantu wisatawan yang kebingungan karena kondisi itu.

Baca juga:Terdakwa Randy Badjideh Memohon Maaf Kepada Warga Kota Kupang

Wisatawan baik dalam dan luar negeri juga terlihat mengantre untuk masuk ke dalam mobil.

“Kami harus di sini antar jemput ke hotel. Ada dua bus dan enam mobil,” kata seorang pegawai Pemkab Manggarai Barat Benediktus Suhardi saat membantu wisatawan di Bandara Komodo.

Baca juga:  Rusak Pagar Milik Tetangga, Pensiunan Guru di TTU Dipolisikan

Ketiadaan agen perjalanan wisata yang biasanya menjemput wisatawan merupakan dampak dari aksi penghentian layanan pariwisata karena kebijakan kenaikan tiket masuk ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan perairan di sekitarnya sebesar Rp3,75 juta per orang per tahun.

Aksi yang dilakukan oleh Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo itu direncanakan berlangsung 1-31 Agustus 2022.

Baca juga:Kuasa Hukum Randy Badjideh Sebut Screenshoot Percakapan Dengan Ira Ua Bukan Bukti Pembunuhan Berencana