Jonas Salean: Saya Ke Luar Negeri Seijin Kementerian Setneg

Jonas_Salean,SH.MSi

♦ Investor akan bangun pabrik air siap saji di Kota Kupang

Walikota Kupang Jonas Salean menegaskan,” Perjalanan saya bersama Dirut PDAM Kota Kupang, sudah melalui prosedur administrasi negara. Kami keluar negeri atas persetujuan Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia. Suratnya ijinnya ada yaitu Nomor:B-2724/Kemensesneg/Sesmen/LN.00.00/10/2015 tanggal 12 Oktober 2015. Dan proses ijin cukup lama. Saya selaku walikota ajukan ke Gubernur NTT, selanjutnya gubernur bersurat ke Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri yaitu 30 September 2015. Setelah itu, Sekretariat Kementerian Sekretariat Negara. Setelah semua ijin lengkap baru bisa berangkat. Lagi pula dalam surat, biaya tidak dibebankan kepada APBN atau APBD. Jadi murni pihak ketiga.”
Studi banding bersama Walikota Gunung Kidul Yogayakarta, tegas Jonas Salean, dalam rangka studi banding pengelolaan air minum di Beijing atau Beijing Water Company.” Kita juga meninjau pabrik meter air dan mesin pabrik air siap sajin dengan harga sangat murah dan praktis. Ya kesulitan kita di sini mungkin karena rumah terpencar-pencar. Sementara di Beijing, melayani apartemen dengan jumlah di atas 60 KK. Proses seperti Beijing bisa diterapkan di Kupang. Itu sebabnya, pihak PT. Cahaya Asia Timur yang mengundang Walikota Kupang dan Pemerintah Gunung Kidul akan ke Kupang melihat langsung situasi dan kondisi. Tapi sampai sejauh ini, kita belum ada kerjasama konkrit dan tidak ada kerugian di kedua belah pihak.”
Jonas Salean menegaskan bahwa dalam surat Kementerian Sekretariat Negara tertera jelas bahwa persetujuan pemerintah pusat memberi ijin kepada Walikota Kupang dan Pemerintah Gunung Kidul dengan syarat biaya seluruh ditanggung PT. Cahaya Asia Timur sehingga Pemerintah RI tidak mengeluarkan biaya. Perjalanan dinas ke luar negeri yang dilakukan Walikota Kupang selama 10-14 Oktober 2015 untuk kepentingan pemerintahan yang sangat tinggi.
Dalam surat juga meminta Walikota Kupang untuk menghubungi Kedutaan Besar RI di Negara setempat serta melaporkan tertulis perjalanan dinas untuk disampaikan kepada Kementerian Sekretariat Negara paling lambat satu minggu.
Dalam jumpa wartawan di kantor Wali Kota Kupang Senin 19 Oktober 2015, Jonas mengatakan ia tertarik dengan teknologi pengolahan air yang dikunjunginya. “Yang saya tertarik adalah rumah kecil langsung produksi air siap saji dan sangat sederhana, teknologi ini yang mau diterapkan di Kota Kupang,” ujarnya.
Rumah kecil yang disebutkan Jonas ialah sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat teknologi pengolahan air. Air yang keluar dari situ langsung diminum atau air siap saji. Teknologi ini yang akan dialihkan ke dalam negeri, di Kota Kupang. “Tujuan kami ke Beijing untuk menambah wawasan dan apa yang dipelajari dan dilihat disana akan diaplikasikan di Kota Kupang. Pengalaman di sana membuat kita bisa berbuat apa yang bisa kita lakukan di Kupang,” tandasnya.
Perusahaan yang dikunjungi Jonas tersebut menawarkan investasi berupa pembangunan pabrik air siap saji di Kota Kupang. Bahkan menurut Dia, pada November 2015 tim dari perusahaan akan datang ke Kupang untuk melakukan survei terkait rencana pembangunan pabrik tersebut.
Pembangunan pabrik air minum ini akan membuka lapangan kerja baru dan alih teknologi pengolahan air minum. Menurut Jonas, perusahaan juga berpeluang membangun pabrik air mineral. Alih teknologi ialah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan atau orang, baik yang berada dalam lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri atau sebaliknya.
Dirut PDAM Kota Kupang Noldy Mumu mengatakan kunjungan ke Beijing untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara itu sebelumnya. Ketika itu, kedua negara sepakat membuka ruang seluas-luasnya bagi investor dari kedua negara untuk bersinergi dengan pemerintah Indonesia baik Pusat maupun daerah. Tujuannya untuk mempercepat percepatan pembangunan di Indonesia.
“Jika rencana pembangunan ini  direalisasikan, tentu berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran di kota ini,” katannya.

wjr/lintasntt.com