Terbentuknya sebagian besar kelurahan yang ada di Kota Kupang menjadi kelurahan siaga merupakan salah satu indikator peningkatan pelayanan kesehatan di Kota Kupang. Walikota Kupang, Jonas Salean, SH, M.Si saat membuka pelatihan fasilitator untuk pembentukan kelurahan siaga tahun 2015 di aula kantor BKKBN Provinsi NTT, Rabu 24 Juni 2015 menyampaikan banyak hal yang telah dibuat bersama antara pemerintah dan fasilitator kelurahan siaga di Kota Kupang. Mereka telah memperjuangkan hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan serta menaikkan indeks ketercukupan layanan informasi dan konseling kesehatan masyarakat Kota Kupang. Kelurahan siaga merupakan kelurahan yang penduduknya memiliki sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan gawat darurat kesehatan secara mandiri.
Diakuinya tidak mudah melengkapi syarat menjadi kelurahan siaga. Tidak mudah juga konsep kelurahan siaga diterapkan dan kemudian berhasil sebagaimana diinginkan. Saat ini tersisa sepuluh kelurahan yang belum terbentuk jadi kelurahan siaga. Diharapkan dengan terbentuknya 10 kelurahan tersebut menjadi kelurahan siagan angka kematian ibu dan anak saat persalinan dan kematian bayi baru lahir bisa dikurangi.
Meilan Sibuea, SSTP, M.Si, Kabid Kelembagaan dan Sosial Budaya di Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Kupang selaku panitia penyelenggara menyampaikan kelurahan siaga perlu dibentuk sebagai wadah bagi masyarakat yang peduli dan sepakat dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat dan mengembangkan program-program yang dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut. Kelurahan siaga dapat mewujudkan masyarakat yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Sampai saat ini jumlah kelurahan siaga yang telah terbentuk yakni sebanyak 41 kelurahan dari 51 kelurahan yang ada di Kota Kupang. Pada 41 kelurahan tersebut telah terbentuk pula fasilitator kelurahan siaga serta jejaringnya. Melalui kegiatan ini diharapkan terwujud masyarakat kelurahan yang peduli, tanggap dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri sehingga derajat kesehatannya meningkat. Adapun peserta pelatihan tersebut berjumlah 40 orang yang terdiri atas para kepala seksi PMK kelurahan, tokoh masyarakat dan para bidan dari 10 kelurahan.
sumber : businessntt.com