Walikota Kupang Ngaku Kecewa dengan Kinerja Lurah & Camat

Jonas_Salean,SH.MSi

WALIKOTA Kupang, Jonas Salean mengaku kecewa dengan rendahnya kinerja aparat pemerintah di tingkat kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Kupang.
Hal itu diungkapkan Jonas saat launching pembayaran dana operasional bagi kelurahan siaga se Kota Kupang yang berlangsung di Gereja Filadelfia, Senin 16 November 2015.
Pada kesempatan itu ia mengaku kecewa dengan lemahnya tingkat koordinasi aparatur kecamatan dan kelurahan dengan warga dalam menangani masalah kebersihan lingkungan.
Kedua pemerintahan itu itu kata Jonas, semestinya menjadi ujung tombak untuk mempengaruhi warga dalam untuk berprilaku bersih menjaga lingkungan masing-masing.
Semasa kepimpinannya dengan Wakil Walikota, dr.Hermanus Man yang telah menginjak usia 3,3 tahun, ia merasa belum puas dengan kinerja aparatur di tingkat bawah baik camat maupun lurah serta para RT dan RW.
Pada hal kata Jonas, dana untuk operasional lurah cukup besar yakni sekitar Rp5 miliar dan untuk RT sebesar Rp3 juta. Namun dalam melaksanakan tugas bersama warga untuk penanganan masalah kebersihan melalui program Jumat bersih dinilainya belum terlaksana secara baik.
“Dengan dana yang diberikan baik kepada lurah dan RT dimasudkan agar mereka mengerakan warga setiap bulannya untuk melakukan pembersihan di lingkungan masing-masing tetapi itu juga tidak terlakasana, pada hal kita ingin agar warga kota ini sehat. Kita tidak ingin sama seperti daerah lain. Penanganan masalah kesehatan ini merupakan prioritas kami melalui program dan dana yang diberikan,” katanya
Ia berharap , dengan adanya dana yang jumlahnya tidak terlalu besar bagi keluarga siaga sebagai ujung tombak dari Posyandu dan Dinas Kesehatan sebesar Rp2,5 juta setidaknya hanya melakukan penanganan masalah ibu hamil tetapi bagaimana penanganan cara hidup sehat.
“Sesuai rencana, tahun 2016 kami akan naikan dana operasional bagi fasiltator keluarahan siaga dari Rp2,5 juta menjadi Rp5 juta. Penambahan ini menunjukan adanya kepedulian pemerintah dan dewan dalam penanganan masalah kesehatan di kota ini,” katanya.
Keluarga siaga kata dia, tak hanya berperan dalam penanganan ibu hami tetapi juga mengajarkan cara hidup sehat yakni melalui program jumat bersih .
Dengan perubahan cuaca saat ini lanjut Jonas, yakni dari musim kemarau ke musim hujan dapat menimbulkan berbagai gejala penyakitseperti diare dan demam berdarah. Kemunculan penyakit itu kata dia, sebagian besar disebabkan karena lingkungan yang tidak bersih.
“Adanya laporan yang telah masuk kepada saya, maka dalam waktu dekat sekitar tanggal 20 saya akan melakukan mutasi, sehingga lurah yang yang dianggap kinerjanya tidak bagus akan segera dimutasikan,” katanya. ♦ terasntt