Pemkot Kesulitan Buat Drainase di Jalan Lingkungan

Walikota Kupang Jonas Salean berkantor di Kantor Kelurahan Merdeka

PEMERINTAH Kota Kupang tidak bisa membuat drainase disepanjang jalan lingkungan. Akibatnya, warga yang rumahnya berada di dataran rendah akan digenangi air saat musim penghujan tiba. Walikota Kupang, Jonas Salean mengatakan, disetiap lingkungan warga telah membangun pagar persis disamping aspal jalan.
Jonas Salean saat berkantor di Kantor Lurah Merdeka mengatakan, jika Pemerintah tegakkan aturan akan jadi persoalan. Sebab hampir semua lingkungan dibangun pagar yang menggunakan daerah milik jalan.
“Bapak, ibu sudah bangun pagar persis di pinggir aspal. Kalau Pemerintah tegakkan aturan pasti jadi persoalan,” katanya.
Jonas meminta warga yang rumahnya berada didataran rendah tidak bisa mempersalahkan Pemerintah jika lahan rumahnya digenangi air. Sebab Pemerintah kesulitan membuat drainase. Walikota Kupang, Jonas Salean menambahkan, Pemerintah Kota memberikan apresiasi kepada warganya karena mau memahami kedengan baik sulitan yang dialami Pemerintah.

Beasiswa
Saat berkantor di Kantor Lurah Merdeka, Jonas juga mengatakan, jumlah mahasiswa dari keluarga tidak mampu di Kota Kupang akan ditambah 500 sehingga jadi 1500 mahasiswa.“Jumlah penerima beasiswa dari Pemerintah Kota Kupang cukup banyak. Pemerintah akan tambah 500 mahasiswa lagi di perubahan APBD 2016,” ungkap Jonas.
Jonas mengatakan, tiap mahasiswa dari keluarga tidak mampu akan mendapat beasiswa Rp2,5 juta setiap tahun selama 4 tahun. Bantuan beasiswa ini, diberikan kepada mahasiwa dari keluarga penerima raskin, panti asuhan dan yang ikut program keluarga harapan. Jonas menambahkan, tujuan pemberian beasiswa ini agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa baik pendidikannya. Bisa sampai strata satu (S1).

Keluhkan Listrik
Sementara itu saat dialog dengan Walikota Kupang, warga Kelurahan Merdeka Kecamatan Kota Lama Kota Kupang mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi di Kota Kupang belakangan ini.“Listrik mati setiap hari. Kita mau pergi ambil makan saja hamper tabrakan karena listrik mati terus. Pemerintah Kota perlu menjelaskan kepada warga sebab pemadaman yang terjadi sekarang ini sudah sangat meresahkan,” kata Banase warga Merdeka.
Menurut dia, walaupun PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tapi karena pelayanannya mencakup wilayah Kota Kupang sehingga yang merasakan pemadaman adalah warga Kota Kupang maka  Walikota perlu bersikap tegas. Selain mengeluhkan pemadaman listrik, Banase dalam kesempatan dialog bersama Walikota meminta Pemkot Kupang dapat membangun Pos keamanan guna menjaga keamanan di wilayah Kelurahan Merdeka dan traffic light.
Usai mendengar permintaan Banase, Walikota Kupang, Jonas Salean mengatakan, sesuai penjelasan Kepala PLN Area Kupang kepada Pemkot, pemadaman terjadi akibat adanya kerusakan di PLTU.
Jonas menambahkan, saat ini PLN hanya sanggup mengurangi waktu pemadaman dari 4 jam menjadi 2 jam. PLN belum bisa hentikan pemadaman yang terjadi. Menyangkut pendirian Pos keamanan dan traffic light, Jonas mengatakan, Pemkot masih harus bersurat ke Gubernur NTT untuk meminta persetujuan dari Pemrov NTT. ♦ epo