EXPONTT.COM – Ahli linguistik, dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kasus pembunuhan Astri dan Lael pada sidang di Pengadilan Negeri Kupang, pada 15 Juni 2022.
Dalam sidang, Christina, ahli lingusitik dari Kantor Bahasa Provinsi NTT, menerangkan, dirinya diberikan tangkapan layar percakapan antara Randy Badjideh dan Ira Ua pada 7 Oktober 2021, sebelum jenazah Astri dan Lael ditemukan.
Percakapan antara Randy dan Ira pada 7 Oktober 2021 dimulai dari Randy yang mengirim pesan kepada Ira.
Baca juga:Polisi Rilis Aturan Baru, Pengendara Motor Dilarang Pakai Sendal Jepit
Dalam percakapannya Randy mengatakan, “beta cinta beta sayang makanya b buat sampe bgn mah itu son cukup buat mama percaya beta ko,” (saya cinta, saya sayang, makanya saya sampai berbuat seperti ini, tapi itu tidak cukup untuk buat mama percaya saya) makanya diakhiri tanda tanya.
Balasan Ira atas pesan Randy yakni hanya mengirim foto merah (maaf) dibagian dada dengan caption alergi ditambah sebuah emoticon.
Randy kemudian membalas, “Beta bunuh orang lo mah, Bukan beta tipu orang ato pukul orang mah beta bunuh orang ini mah
Son bisa ko itu bukti klo b cinta b sayang b mw hidup dg ktg ko,” (Saya bunuh orang loh mah, bukan tipu atau pukul orang mah, tapi saya bunuh orang, tak bisakah itu membuktikan kalau saya sayang, saya cinta, saya mau hidup dengan kita), diakhiri tanda tanya lagi.
Baca juga:Kasus Pengeroyokan Guru di Kupang, Istri Kepala Sekolah Berperan Sebagai Penghasut
Setelah itu, tidak ada balasan apapun dari Ira lagi.
Dari percakapan itu, ahli menjelaskan, Randy telah berbuat sesuatu, ada sesuatu yang memang sudah terjadi dari apa yang dia buat. Hal itu menyatakan bahwa terdakwa ingin meyakinkan kepada Ira bahwa memang dia sudah berbuat sesuatu.
Dari balasan Ira mengenai gambar bagian tubuh dengan jawaban alergi, menurut ahli, terdapat dua makna yang tersirat.
Pertama, benar memang Ira mengalami alergi, namun ahli tidak bisa pastikan harus ada pemeriksaan fisik lagi, sedangkan makna kedua ketidakpercayaan atas apa yang dilakukan terdakwa.
Baca juga:Aguafit, Air Mineral Ajaib Mengusir “Hal Negatif” Dalam Tubuh Manusia
Ahli menerangkan, dalam percakapan tersebut, Randy membuat pernyataan bahwa dia memang sudah melakukan kejahatan.
Ini menegaskan lagi tindakan yang dia buat dan pada kalimat terakhir mempertanyakan apakah bukti dari tindakannya itu untuk lebih meyakinkan mitra bicaranya.
Kepada penyidik, ahli mengatakan, percakapan itu terputus. Jika memang ada percakapan sebelum dan sesudah maka bisa digali lebih dalam.
Baca juga:Ahang: Kajati NTT Jangan Tuli Soal Temuan BPK Masalah MTN Bank NTT
Selain percakapan diatas, ahli juga dimintai penilaiannya soal pernyataan Ira yang berbunyi “sonde bisa sayang, kecuali itu anak dan Ate sonde ada baru beta bisa tenang,” (tidak bisa sayang, kecuali anak itu dan Ate (Astri) tak ada baru saya bisa tenang). Kalimat Ira ini disampaikan berulang-ulang dan kepada lebih dari satu orang.
Menurut ahli, jika diartikan pernyataan itu merupakan ungkapan perasaan dari Ira yang menyatakan bahwa dia akan hidup tenang, dia akan bisa menjalani hidup ini apabila Ate dan anak (Lael) sudah tidak ada. Menurut ahli bisa dimaknai dengan pergi jauh atau hilang.
Jadi, menurut ahli arti dari pernyataan diatas merujuk pada Ira yang merasa terganggu dengan adanya Astri dan Lael. Kata-kata yang selalu diulang itu dapat memicu lawan bicaranya melakukan sesuatu.
Baca juga:Saksi Ahli Sebut Randy Telah Merencanakan Pembunuhan Astri dan Lael