EXPONTT.COM, KUPANG – Hingga Juli 2022 tercatat terjadi penambahan kasus sebanyak 67 kasus HIV dan 8 kasus AIDS di wilayah Kota Kupang, NTT.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, Yoseph Rera Beka, Kamis 3 November 2022.
Yos menjelaskan, secara keseluruhan total kasus HIV di Kota Kupang terhitung sejak Tahun 2000 hingga Juli 2022 sebanyak 1372 kasus, sementara AIDS sebanyak 846 kasus, secara keseluruhan total kasus sebanyak 1.858 kasus.
Baca juga:Penjabat Walikota Kupang Dikatai Dungu
Ia merincikan dari 1.858 kasus itu sebanyak 1.146 kasus terjadi pada pria dan perempuan 712 kasus.
Sementara berdasarkan usia, lanjut Yos Rera Beka, usia produktiflah yang paling banyak menderita HIV dan AIDS yaitu pada usia 25 sampai 49 tahun, dengan jumlah sebanyak 1. 400 orang.
Menurut data, berdasarkan jenis pekerjaan atau profesi, maka yang terbanyak adalah pekerja swasta dengan presentase sebesar 50 persen, supir 5 persen, ojek 5 persen, ibu rumah tangga 13 persen, ASN 8 persen, mahasiswa 10 persen, TNI/Polri 5 persen, Buruh 5 Persen, TKI 4 Persen, pelaut 5 persen dan lain-lain 9 persen.
Menurut Yos Rera Beka, KPA Kota Kupang juga mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas dan fungsi karena keterbatasan anggaran yang diberikan.
Baca juga:Warga Asal Nagekeo Tertipu Rp 120 Juta Saat Daftar Jadi TNI AL
Dirinya berharapa, pada Anggaran Murni Tahun 2023 nanti, bisa diperhatikan kebutuhan KPA untuk membantu para penderita HIV dan Aids atau (Odha).
Menurutnya, keterbatasan anggaran menghambat dalam menjalankan tugas termasuk ketersediaan dan pendistribusian obat kepada pada parta penderita, karena itu KPA membantu para penderita untuk menjadi penerima bantuan iuran pemerintah BPJS Kesehatan, untuk bisa mendapatkan menggunakan keikutsertaan dalam BPJS.
“KPA diberikan anggaran Rp 400 juta, sehingga diharapkan pada tahun anggaran murni 2023 nanti bisa ditingkatkan, karena yang diusulkan KPA adalah Rp 750 juta, tentunya juga dimengerti kemampuan keuangan daerah,” kata Mantan Asisten I Setda Kota Kupang ini.
Baca juga:Pilih mau menjadi hamba Allah atau mau menjadi hamba Mamon atau hamba uang?
KPA juga membantu untuk memfasilitasi para penderita HIV dan Aids untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, misalnya di rumah sakit Wira Sakti, RSUD S. K Lerik, jika pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil positif maka KPA akan melakukan pendampingan.
Dia mengatakan, data terbaru yang didapat berhasil dikumpulkan dengan kerjasama dengan LSM, komunitas yang peduli, selain itu juga merupakan temuan dari KPA sendiri dengan melakukan penelusuran ke tempat hiburan dan hasil pemeriksaan ibu hamil di tingkat Puskesmas.
“Jadi akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan, bisa ditemukan kasus pada ibu hamil maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, jadi belum pasti positif HIV,” ujar Rera Beka.
Sosialisasi dari Sekolah hingga ruang publik