EXPONTT.COM, KUPANG – Sekolah Dasar Katolik Santa Familia Sikumana, Kota Kupang, punya cara unik memanfaatkan sampah botol plastik dan gelas plastik sisa minuman di Sekolah.
Pihak sekolah mengajarkan murid untuk menggunakan botol dan gelas plastik sampah sebagai media tanam sayur, mulai dari sayur putih, sawi, daun sup, terong hingga tomat dan cabai.
Wakil Kepala SDK Santa Familia Sikumana, Melki Parera, S.Pd, mengatakan, di sekolah tersebut memang sejak lama telah memulai mengajarkan menanam sayur dan tumbuhan produktif kepada murid dengan berbagai metode, mulai dari hidroponik, aquaponik dan media tanah.
Baca juga: Siap Ikut Lomba Kebersihan, SD Inpres Oepura 1 Kupang Punya Jadwal Bersihkan Sekolah
“Awalnya tanam di depan kelas langsung di tanah, pot dan polybag, namun kami lihat banyak botol plastik yang di tempat sampah, jadi kami pikir bisa digunakan dari pada kita bakar seperti sampah lain, lebih baik kita pakai,” kata Melki, saat diwawancarai, Selasa 6 Desember 2022.
Melki menyebut sayur-sayur yang ditanam para murid biasanya setelah dipanen kemudian dijual ke orang tua murid dan uangnya mereka masukan ke kas kelas masing-masing. “Jadi mereka butuh apa-apa di kelas sudah ada uang mereka sendiri,” tambahnya.
Selain menjadi media tanam, botol plastik sampah juga digunakan sebagai bahan kerajinan tangan di mata pelajaran mulok di sekolah itu.
Selain itu juga, lanjut Melki, sekolah juga menggunakan botol plastik sebagai media fermentasi bakteri fotosintesis yang digunakan sebagai suplemen tanaman.
Baca juga:Mudahkan Pelayanan dan Informasi Publik, Pemkot Kupang Siapkan Aplikasi Sipejuang dan Sodamolek V2.0
Bahan untuk fermentasi bakteri fotosinteis juga menggunakan sampah daun.
“Kalau sampah kertas kita biasanya bakar, kalau daun kita biasanya kumpul di tempat sampah khusus lalu kita gunakan untuk bahan fermentasi,” jelas Melki Parera yang juga guru olahraga di SDK Santa Famillia.
Terkait lomba kebersihan antar sekolah yang digelar Pemerintah Kota Kupang, Melki Parera mengaku pihak sekolah tidak mempunyai persiapan khusus untuk menghadapi lomba.
“Karena memang sudah setiap hari kami mengajarkan anak untuk buang sampah pada tempatnya dan juga sudah dari dulu ada Jumat bersih, itu rutin setiap hari Jumat setelah senam pagi, selama satu jam kami bersihkan area sekolah sampai area Gereja Santa Familia. Waktu senam juga kita tidak pakai lagu senam biasanya, tapi pake lagu daerah yang bertemakan himbauan kebersihan,” jelasnya.
Selain itu, karena covid, sekarang di sekolah tersebut ditambahkan fasilitas cuci tangan di depan setiap kelas.
“Jadi kalau untuk lomba, kami lakukan seperti kebiasaan yang biasa kita buat,” pungkasnya.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga:Warga Manutapen Minta Pemkot Kupang Perbaiki Jalan Yang Rusak Akibat Pengerjaan SPAM