EXPONTT.COM, KUPANG – Gerakan pungut sampah (GPS) dan gerakan masuk got yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang berimbas pada menurunnya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Januari 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, mengatakan pada Januari 2022 terdapat 180-an kasus DBD sementara pada Januari 2023 hanya ada 39 kasus.
“Dengan gerakan turun sampai ke drainase atau saluran air, membersihkan sampah, mengurangi genangan air dan gerakan jumat bersih, manfaatnya bisa dirasakan bahwa kasus DBD menurun,” kata drg. Retnowati, Minggu 5 Februari 2023.
Baca juga: Kota Kupang Catat 39 Kasus DBD di Januari 2023, Dinkes: Turun Signifikan Dibanding Januari 2022
Menurutnya, sampah plastik yang menjadi tempat perkembangan dan perindukan nyamuk DBD menjadi berkurang dengan GPS.
Untuk itu, demi menjaga kasus DBD di Kota Kupang turun, drg. Retnowati meminta masyarakat turut serta melaksanakan gerakan kebersihan. Ia mengatakan dengan kerja kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah akan menciptakan lingkungan yang sehat.
“Gerakan kebersihan ini juga harus dilakukan oleh masyarakat, agar bersama-sama dengan pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkapnya.
Baca juga: Amos Corputy: SK 01.A Tahun 2020 Adalah Tindakan Korupsi, Harus Diproses Hukum
Selain didukung oleh gerakan pungut sampah, Retno mengatakan, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi DBD lainnya seperti pembagian Larvasida atau abate melalui kelurahan-kelurahan.
Selain itu, lanjutnya, untuk mencegah perindukan dan perkembangan nyamuk Aedes Agepty di daerah endemis DBD, pihaknya juga telah melakukan fogging. ♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga: Cegah Perkembangan Nyamuk DBD di Daerah Endemis, Dinkes Kota Kupang Lakukan Fogging