EXPONTT.COM – Sudah seminggu terakhir beras Bulog tak dijual oleh di pasar di Kota Kupang.
Fadil seorang pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, mengaku, terakhir dirinya mendapat stok beras Bulog pada 28 Februari lalu dan itu pun sudah habis tejual.”Jadi kurang lebih sudah seminggu tidak ada Bulog itu,” katanya Selasa 7 Maret 2023.
Hal serupa juga dikatakan Samiaji yang juga pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten.
Dirinya juga mengaku seminggu terakhir tidak mendapat stok beras Bulog. “Terakhir dapat stok bulan lalu (februari), sudah habis juga,” katanya.
Baca juga: RDP Komisi III DPRD dan OJK Terkait Bank NTT Tertutup, Rakyat NTT Bertanya
Samiaji menyebut, terakhir dirinya menjual dengan harga Rp 12.000 per kilogramnya.
Keadaan serupa juga terjadi Pasar Oebobo, Kota Kupang, salah satu pedagang mengaku sudah lama tidak menyetok beras Bulog.
“Katanya hari ini sudah ada, tapi harus pake nomor antri, tidak tahu kapan bisa dapat, tidak tahu stok ini ada benar atau tidak,” kata pedagang yang tak mau disebutkan namanya itu.
Dirinya mengaku terkahir menjual beras Bulog pada bulan Februari lalu dan ia jual dengan harga Rp 10 ribu.
Vero Amfotis, salah satu warga yang membeli beras, mengaku terpaksa membeli beras premium meskipun memberatkan keuangan. “Ya terpaksa sudah kita beli, dari pada tidak makan, kita bukan di kampung bisa ganti dengan ubi dan jagung, di kota ini terpaksa beli,” tambahnya.
Tak sesuai omongan Pemkot Kupang dan Bulog
Keadaan ini berbanding terbalik dengan pernyataan Asisten II Setda Kota Kupang, Ignasius Lega yang menyebut stok di gudang Bulog bisa menjamin ketersediaan hingga tiga bulan ke depan.
“Beras ada. Malah Bulog tadi sementara kasih turun stok,” kata Ignas usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi II DPRD Kota Kupang, Selasa 7 Maret 2023, mengutip pos-kupang.
Dia mengaku dengan kondisi yang ada di Bulog, maka kesediaan hingga tiga bulan mendatang bisa terjamin.
Baca juga: Anggota Komisi III DPRD NTT Sambut Positif Penjelasan Corputy, Rihi dan Nganggus
“Kalau di Bulog jawaban mereka stoknya ada. Kami (Pemkot Kupang) tidak bisa memastikan untuk menjamin, tapi yang kita lihat di Bulog stoknya ada. Bulog menjamin,” kata dia.
Selain stok beras, harga yang dijual pedagang pengecer pun tak sesuai HET yang disebutkan Asisten II Setda Kota Kupang, dia menyebut harga yang dikeluarkan dari Bulog sesuai HET yakni Rp 8.600 per kilogram, namun yang ada di pasar, warga harus membayar Rp 12.000 per kilogram.
Sedangkan beras premium di distributor lainnya dengan harga Rp 13 ribu. Stok beras premium sendiri menurut dia masih cukup aman.
Beras premium yang dijual, menurut dia, merupakan kewenangan dari distributor. Sebab, Pemkot tidak bisa mengendalikan harga beras premium.♦gor
Baca juga: George Hadjoh Harap Kota Kupang dan Jepang Bisa Jadi Sister City, Ini Alasannya