EXPONTT.COM, KUPANG – Sebanyak 24 guru dan 3 pegawai Sekolah Dasar Negeri (SDN) Angkasa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus berdesakan dan menikmati hawa panas di dalam ruangan guru yang terbuat dari seng.
Kondisi ini harus diterima para guru karena sekolah tersebut belum memilki gedung sekolah sendiri.
Saat ini SD Negeri Angkasa Kupang dititpkan di gedung SD Inpres Liliba Kupang. Setidaknya sudah kurang lebih dua tahun mereka terpaksa beraktivitas sambil berdesakan dalam ruangan yang dibangun non-permanen tersebut.
Baca juga: Puluhan Lulusan SD di Kota Kupang Tidak Bisa Baca Tulis, George Hadjoh: Kepsek-nya Ganti Saja
Tak hanya para guru, ruang kepala sekolah juga tergabung dalam ruangan yang terbuat dari lembaran seng-seng bekas itu.
Para guru yang ditemui dalam ruangan tersebut mengaku hanya bisa pasrah dan menimati ruangan berlantai tanah yang saat siang hari terasa begitu panas di dalamnya.
Kepala Tata Usaha SDN Angkasa, Yenny Naktonis, yang ditemui pada Selasa, 8 Agustus 2023 menyebut gedung baru sangat dibutuhkan oleh SDN Angkasa.
Baca juga: Miris, Puluhan Siswa SMP di Kota Kupang Tidak Bisa Baca Tulis
Selain karena alasan kenyamanan bagi seluruh warga sekolah, kegiatan aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut saat ini menjadi tidak maksimal.
“Kami ada 15 rombel tetapi ruang kelas yang diberikan kepada kami hanya tujuh ruangan,” kaya Yenny.
Dirinya mengatakan, SDN Angkasa memulai jam sekolah pukul 12.00 WITA setelah para murid SDI Liliba selesai dengan KBM. Jam belajar di SDN Angkasa berakhir pada pukul 17.00 WITA.
Baca juga: Bank NTT “Sarang Bandit”, Daerah Merugi Rp 50 Miliar, Terancam Turun Status ke BPR
Sempitnya waktu yang ada membuat sekolah memutuskan untuk memangkas waktu belajar bagi murid kelas I dan II yang hanya mendapat durasi KBM selama 90 menit karena harus segera bergantian dengan kelas selanjutnya. “Kadang kita baru siap-siap kelas waktu belajar sudah habis,” ujar Yenny.
Ia mengaku hingga saat ini hanya berharap bangunan sekolah untuk SDN Angkasa bisa segera terealisasi agar aktifitas sekolah bisa berjalan maksimal.
Sebelumnya, SDN Angkasa pada 2021 lalu terpaksa harus dititipkan di SD Inpres Liliba karena sebelumnya mereka berada satu gedung bersama SD Swasta Angkasa.
“Awal mula kami pindah dari sekolah yang lama itu karena ada dua sekolah dalam satu gedung yaitu SD Swasta Angkasa dan SD Negeri Angkasa, setelah diinformasikan ke pemerintah kami di arahkan untuk bergabung sementara di SDI Liliba,” kata Kepala SDN Angkasa, Hendrikus Don, Selasa 28 Februari 2023, mengutip Pos Kupang.
Pemerintah Kota Kupang telah menargetkan SDN Angkasa akan dibangun pada April 2023 lalu, namun hingga bulan Agustus 2023 ini, kabar itu belum juga terwujud.
Lokasi pembangunan sesuai dengan usulan yang ada sekolah tersebut akan dibangun di belakang Kantor Lurah Naimata.
Baca juga: Cegah Rabies Meluas Di Kota Kupang, Anjing Tidak Dikandangkan Akan Ditembak Mati
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Okto Naitboho, saat melakukan peninjauan langsung lokasi pembangunan SDN Angkasa bersama Komisi IV DPRD Kota Kupang, Rabu 15 Maret 2023.
Ia menyebut total anggaran yang akan dipakai untuk pembangunan SDN Angkasa sebesar Rp 3,5 Miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023.
Ketika itu Okto Naiboho juga mengatakan semua perencanaan sudah berjalan namun masih harus melalui mekanisme pelelangan di LPSE yang sedang berproses.
Baca juga: Cegah Rabies Meluas Di Kota Kupang, Anjing Tidak Dikandangkan Akan Ditembak Mati
“Jadi paling lambat akhir April 2023 pembangunan sudah bisa dimulai, kita targetkan tahun ajaran baru mereka sudah gunakan,” jelas Okto.
Meski Dinas Pendidikan Kota Kupang memiliki perencanaan yang baik, namun ternyata tanah yang diusulkan sebagai tempat pembangunan sekolah belum tercatat dalam aset Pemkot Kupang.
Pada saat itu juga Okto mengaku Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang telah melakukan koordinasi dengan bagian aset Kota Kupang dan PEM terkait lahan itu.
Baca juga: Rabies Masuk Kota Kupang, George Hadjoh Minta Semua Anjing Dikandangkan
“Mereka menjamin bahwa lokasi pembangunan SDN Angkasa sudah sebagai aset pemkot dan sekarang sedang proses sertifikasi di pertanahan. Kami targetkan sertifikat sudah kami pegang sebelum dibangun,” ungkapnya saat itu.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, yang pada 15 Maret 2023 ikut meninjau lokasi rencana pembangunan saat itu telah meminta Pemkot Kupang untuk bisa mengambil langkah cepat terkait sertifikat tanah tempat akan dibangunnya SDN Angkasa.
“Jangan sampai sekolah sudah selesai bangun malah bermasalah dengan masyarakat terkait tanah,” ungkapnya.
Baca juga: Yohanes Sason Helan Launching Buku, Cerita Perjalanan 30 Tahun Bangun Kopdit Swasti Sari
Hingga saat ini sebanyak 327 murid SDN Angkasa harus menjalani sekolah siang dengan KBM dengan waktu yang singkat dan tidak maksimal karena sarana prasarana yang tidak mereka miliki.
Ruang guru yang terbuat dari seng juga membuat aktifitas tenaga pengajar dan pelayanan sekolah tidak maksimal.♦gor